IHSG Selasa Siang Flat di Level 7.320; Regional Mixed, Wall Street Ditutup Menanjak

175
BEI
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (23/7), terpantau flat dengan melemah tipis 1,505 poin (0,02%) ke level 7.320,470 setelah dibuka naik ke level 7.338,670.

IHSG bergerak variatif terbatas di dua zona, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya umumnya mixed, sambil mencermati Wall Street yang ketiga indeks acuannya berakhir semalam dengan gain.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini balik menguat 0,19% atau 31 poin ke level Rp 16.193, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun perlahan setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; dalam pergerakan terbatas di antara investor mencari arah berikutnya serta mencermati perkembangan pemilu di AS setelah Kamala Harris dinobatkan sebagai calon presiden.

Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.168, serta terpantau rebound dari sekitar 1,5 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 16,694 poin (0,23%) ke level 7.338,670. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,479 poin (0,27%) ke level 925,728. Siang ini IHSG melemah tipis 1,505 poin (0,02%) ke level 7.320,470. Sementara LQ45 terlihat naik 0,23% atau 2,125 poin ke level 925,375.

Tercatat saat ini sebanyak 243 saham naik, 291 saham turun dan 251 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang naik 0,08%, dan Hang Seng yang merosot 0,65%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terbatas dan agak melandai, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed, mencermati Wall Street yang berakhir semalam dengan gain.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidatif kembali, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.354 dan 7.375. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.207, dan bila tembus ke level 7.099.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group