(Vibiznews – Index) Bursa saham Hong Kong berakhir lemah pada hari Rabu tertekan pelemahan kontrak berjangka AS yang tertekan laporan pendapatan perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar di Wall Street.
Indeks Hang Seng tergelincir 158 poin atau 0,9% menjadi berakhir pada 17,.311 pada hari Rabu.
Indeks mencapai level terendah dalam tiga bulan terakhir, terbebani oleh penurunan terus-menerus pada saham-saham Tiongkok karena meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak melemahnya perekonomian Tiongkok, sementara arah kebijakan setelah Sidang Pleno Ketiga minggu lalu masih belum jelas.
Selain itu, Beijing mungkin menghadapi risiko penurunan pertumbuhan jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Semua sektor melemah, dengan penurunan tajam terjadi pada sektor properti, teknologi, dan konsumen.
Prada Spa merosot 5,7%, karena pembeli mengurangi pembelian mahal dalam menghadapi peningkatan tindakan keras oleh Beijing terhadap pameran barang-barang mewah secara online.
Beberapa perusahaan besar yang juga mengalami kerugian besar adalah Nongfu Spring (-7.1%), Chow Ta Fook Jewellery (-6.5%), Meituan (-4.3%), Li Auto (4.2%), dan China Resources Land (-3.2%).
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Hong Kong akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street yang akan dipengaruhi hasil pendapatan perusahaan-perusahaan teknologi, dimana jika bursa Wall Street ditutup turun, akan menekan bursa Hong Kong. Sebaliknya jika ditutup naik, akan memberikan sentimen positif bagi bursa Hong Kong.