Dolar AS Melemah Setelah Fed Mengisyaratkan Pemangkasan Suku Bunga; Yen menguat, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Naik Tajam

585
dolar fed

(Vibiznews – Forex) Setelah dua hari musyawarah, tadi malam Fed memutuskan untuk membiarkan suku bunga pinjaman utamanya tidak berubah antara 5,25% dan 5,50% pada hari Rabu. Namun, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan selama konferensi pers bahwa pemotongan suku bunga pertama dapat dilakukan “segera setelah” pertemuan suku bunga Fed berikutnya pada bulan September jika data “terus menunjukkan arah yang kami inginkan.”

Dolar AS Melemah

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, sedikit berubah pada 104,02, setelah turun 0,38% pada hari Rabu. Indeks turun 1,7% pada bulan Juli, kinerja bulanan terlemahnya tahun ini.

Euro terakhir mencapai $1,0825 setelah naik 1% pada bulan Juli, sementara sterling berada pada $1,2852 menjelang keputusan kebijakan dari Bank of England, di mana bank sentral dapat memangkas suku bunga tetapi pasar dan ekonom masih jauh dari pasti.

Pada akhir hari perdagangan yang liar, AUD/USD naik 0,1% sementara NZD/USD naik 0,9%.

Yen Jepang Menguat

BoJ juga menaikkan suku bunga ke level yang belum pernah terlihat dalam 15 tahun. Terpantau  Yen tetap mendekati level tertingginya sejak Maret setelah perubahan kebijakan hawkish dari Bank of Japan.

Berita yang bertubi-tubi kemarin membuat pasar bergerak naik turun dengan sangat fluktuatif, menyebabkan USD/JPY turun hampir 2,0% kemarin.

Yen naik menjadi 149,515 per dolar pada perdagangan awal, tertinggi sejak pertengahan Maret setelah lonjakan 1% pada hari Rabu karena Gubernur BOJ Kazuo Ueda tidak mengesampingkan kenaikan lain tahun ini.

Pasangan USD/JPY menghadapi tekanan jual dan turun di bawah level psikologis 150,00 selama sesi Asia pada hari Kamis dan terus memeprpanjang penurunan nya sehingga pasangan mata uang ini saat ini diperdagangkan di sekitar 148,90, turun 0,71% pada hari Kamis

Yen Jepang juga  terpantau melonjak terhadap semua mata uang utama.

Di sisi lain, BoJ menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendek menjadi 0,25% dari 0-0,1%, yang terbesar sejak 2008. Selain itu, bank sentral Jepang menyatakan akan mengurangi obligasi pemerintah Jepang menjadi sekitar 3 triliun yen ($19,64 miliar) per bulan pada kuartal Januari hingga Maret 2026.

Gubernur BoJ Kazuo Ueda tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga lagi tahun ini. “Jika ekonomi dan harga bergerak sesuai dengan proyeksi kami, kami akan terus menaikkan suku bunga. Bahkan, kami belum banyak mengubah proyeksi kami dari April. Kami tidak melihat 0,5% sebagai hambatan utama saat menaikkan suku bunga.” Kata Ueda pada hari Rabu dalam konferensi pers pasca pertemuan. Nada agresif dari BoJ mendorong penguatan Yen Jepang dan menciptakan tekanan bagi USD/JPY.

Bank sentral juga mengumumkan rencana untuk mengurangi separuh pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) bulanannya menjadi 3 triliun yen pada Januari-Maret 2026.

 

S&P 500, Nasdaq Ditutup Naik Tajam

Dampak dari isyarat penurunan suku bunga pada bulan September terhadap saham Amerika, terpantau  saham AS melonjak karena berita tersebut dengan S&P 500 naik 1,6% dan Nasdaq naik 2,6% — kenaikan satu hari terbaik sejak Februari.

Imbal hasil obligasi AS anjlok dan dolar AS jatuh dengan indeks USD turun 0,4% karena jatuh ke posisi terendah dalam dua minggu.

S&P 500 dan Nasdaq Composite naik masing-masing 1,6% dan 2,6%, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,2%. S&P 500 dan Nasdaq keduanya jatuh pada hari Selasa, dipimpin oleh penurunan tajam pada saham Nvidia (NVDA) dan produsen chip lainnya.

Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed September

Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September untuk beberapa waktu dan menambah taruhan bahwa Fed akan bertindak besar bahkan setelah Powell mengatakan para pembuat kebijakan tidak berpikir tentang penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin “saat ini.”

Para pedagang sekarang mengantisipasi pelonggaran sebesar 72 bps tahun ini.

Para ahli strategi Goldman Sachs mengatakan komentar Powell menunjukkan bahwa standar untuk penurunan suku bunga pada bulan September tidak terlalu tinggi. “Kami terus berharap bahwa data inflasi bulan Juli akan menguntungkan dan berpikir bahwa bahkan berita yang dapat diterima kemungkinan akan memastikan penurunan suku bunga pada bulan September,” kata mereka dalam sebuah catatan.

Laporan inflasi bulan Juli akan dirilis pada tanggal 14 Agustus. Namun sebelum itu, fokus akan tertuju pada laporan pekerjaan pemerintah untuk bulan Juli pada hari Jumat. Diperkirakan akan menunjukkan bahwa pengusaha menambah 175.000 pekerjaan selama bulan tersebut, menurut estimasi median ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Harga minyak mentah berjangka, yang telah turun dalam beberapa minggu terakhir, melonjak 5% pada hari Rabu di tengah kekhawatiran tentang potensi ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah. Harga emas naik sekitar 1,7%.