(Vibiznews – Index) Bursa saham Hong Kong berakhir merosot turun untuk sesi ketiga di tengah aksi jual saham global dengan meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.
Indeks Hang Seng merosot 247 poin atau 1,5% hingga ditutup pada level 16.698.
Goldman Sachs mengatakan sekarang ada peluang 25% untuk penurunan ekonomi di AS, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 15%.
Investor juga bereaksi terhadap pasar yang melemah di Jepang setelah Nikkei anjlok lebih dari 12% pada hari Senin, mengalami hari terburuk sejak “Black Monday” tahun 1987.
Di Tiongkok, pasar anjlok dan berakhir pada level terendah dalam 6 bulan, dengan para pedagang menjadi gelisah setelah pemutus arus dipicu di beberapa pasar Asia.
Indeks bertahan pada level terendah dalam 3-1/2 bulan, terseret oleh penurunan lebih dari 2% masing-masing untuk keuangan, teknologi, dan konsumen, karena kewaspadaan meningkat menjelang data Tiongkok minggu ini, termasuk angka barang dagangan dan pembacaan inflasi.
SenseTime Group merosot (-7,8%), demikian pula BYD Electronic (-6,5%), Semicon Manufacturing (-5,3%), Orient Overseas (-5,4%), dan Prada Spa (-4,9%).
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Hong Kong akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street, jika terealisir turun akan memberikan sentimen bearish bagi bursa Hong Kong. Namun jika penutupan bursa Wall Street terealisir naik, akan memberikan sentimen positif bagi bursa Hong Kong.