Survei Penjualan Eceran Juli 2024; Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat

131
Survei Penjualan Eceran Juli 2024
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja penjualan eceran pada Juli 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 yang diprakirakan mencapai 212,0 atau secara tahunan tumbuh 4,3% (yoy).

Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta subkelompok Sandang. Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 7,4% (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,4% (mtm).

Penurunan kinerja penjualan eceran tersebut diprakirakan terutama terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Suku Cadang dan Aksesori. Serta Peralatan Informasi dan Komunikasi sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha.

Penjualan Eceran Riil Juni 2024

Penjualan eceran Juni 2024 meningkat secara tahunan maupun bulanan. Pada Juni 2024, IPR tercatat sebesar 229,0 atau secara tahunan tumbuh 2,7% (yoy). Angka ini meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 2,1% (yoy).

Peningkatan terutama didorong oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori.

Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh meningkat menjadi 0,4% (mtm). Angka ini terutama ditopang oleh kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Peningkatan kinerja penjualan tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas saat HBKN Iduladha dan periode libur sekolah. Serta kenaikan permintaan dalam rangka persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.

Inflasi
Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang pada September 2024 diprakirakan menurun.

Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada Desember 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 yang tercatat sebesar 134,5, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4.

Sementara itu, IEH Desember tercatat sebesar 161,0, lebih tinggi dibandingkan IEH periode sebelumnya 144,8 sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur tahun baru.

Prakiraan Penjualan Riil Juli 2024

Pada triwulan II 2024, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat secara tahunan, meski terkontraksi secara bulanan.

Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 yang mencapai 212,0 atau secara tahunan tumbuh 4,3% (yoy). Meningkat dari 2,7% (yoy) pada Juni 2024.

Berdasarkan kelompoknya, meningkatnya penjualan eceran didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (6,4%, yoy) dan Subkelompok Sandang (1,5%, yoy). Sementara penjualan Suku Cadang dan Aksesori (7,5%, yoy) dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (2,2%, yoy) tercatat tetap tumbuh.

Penjualan Riil Triwulan II – 2024

Pada triwulan II-2024 kinerja penjualan eceran diindikasikan tetap tumbuh.Indeks Penjualan Eceran triuwulan II-2024 diindikasikan tumbuh 0,7% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,6% (yoy).

Beberapa kelompok yang masih tumbuh yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori (9,6%, yoy), Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (4,3%, yoy), serta Makanan, Minuman dan Tembakau (1,2%, yoy).

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan eceran akan turun pada September (3 bulan yad) dan meningkat kembali pada Desember 2024 (bulan yad). Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September tercatat sebesar 140,5, atau lebih rendah dibandingkan IEP Agustus yang sebesar 158,8.

Sementara itu, IEP Desember 2024 tercatat sebesar 165,0 atau lebih tinggi dibandingkan November sebesar 146,1 sejalan dengan aktivitas menjelang HKBN Natal dan libur akhir tahun.

Prakiraan Harga Ke Depan

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada September 2024 (3 bulan yad) diperkirakan akan turun dan meningkat pada Desember 2024 (6 bulan yad).

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 tercatat sebesar 134,5. Lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4.

Sementara itu, IEH Desember 2024 tercatat sebesar 161,0 lebih tinggi dibandingkan dari IEH periode sebelumnya 144,8 sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur akhir tahun. (Grafik 7 dan 8).

Grafik 7 dan 8 IEH 3 dan 6 bulan yad
Sumber: Bank Indonesia
Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap kuat 6 bulan ke depan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Desember 2024 yang meningkat.

Namun ada beberapa faktor yang mungkin berpengaruh adalah:

1. Tren Konsumen:

Perubahan dalam perilaku konsumen, seperti preferensi untuk belanja online atau peningkatan permintaan untuk produk tertentu, akan berdampak pada penjualan eceran. Perubahan dalam gaya hidup dan pola belanja, seperti peningkatan belanja untuk produk ramah lingkungan atau produk kesehatan. Hal ini juga penting untuk diperhatikan.

2. Ekonomi Global dan Lokal:

Kondisi ekonomi, baik global maupun lokal, akan memengaruhi daya beli konsumen. Faktor seperti inflasi, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dapat berdampak besar pada pengeluaran konsumen dan, pada gilirannya, pada penjualan eceran.

3. Musim dan Perayaan:

Akhir tahun biasanya merupakan periode puncak penjualan eceran karena adanya perayaan seperti Natal dan Tahun Baru. Tren musiman ini sering kali memicu lonjakan dalam penjualan, terutama untuk produk-produk yang terkait dengan perayaan.

Secara keseluruhan prospek penjualan eceran pada akhir tahun 2024 tergantung bagaimana faktor-faktor di atas saling berinteraksi. Selain itu ada faktor yang perlu diantisipasi dan diwaspadai risiko eksternal, khususnya eskalasi geopolitik dan lemahnya permintaan global bisa mempengaruhi prakiraan di atas.

Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting