(Vibiznews – Economy) – Perekonomian Jepang bangkit kembali dari kontraksi pada kuartal sebelumnya pada 3 bulan kedua tahun 2024.
Kantor Kabinet Jepang hari Kamis (15/8/2024) melaporkan data awal PDB Jepang kuartal 2 tahun 2024 tumbuh 0,8% qoq, di atas ekspektasi sebesar 0,5% setelah turun 0,6% kuartal sebelumnya.
Demikian secara tahunan PDB Jepang tumbuh 3,1%, setelah menyusut 2,3% kuartal sebelumnya dan diatas ekspansi 2,3%.
Itu adalah pertumbuhan triwulanan terkuat sejak Q1 tahun 2023, dengan konsumsi swasta yang merupakan komponen PDB terbesar naik pada periode April-Juni untuk pertama kalinya dalam 5 kuartal.
Konsumsi swasta naik 1,0% dari tiga bulan sebelumnya, meningkat untuk pertama kalinya dalam 5 triwulan (1,0% vs -0,6% pada Q1).
Meningkatnya belanja konsumen diatas merupakan dampak dari kenaikan gaji rata-rata sebesar 5,17% di Jepang yang merupakan tertinggi dalam lebih dari 30 tahun.
Selain itu, investasi bisnis juga bangkit kembali (0,9% vs -0,3%), sesuai dengan ekspektasi, karena pendapatan perusahaan yang kuat dan pemulihan di industri otomotif menyusul skandal yang melibatkan beberapa produsen mobil besar.
Sementara itu, belanja pemerintah terus meningkat meskipun tingkat pertumbuhannya melemah (0,1% vs 0,3%). Perdagangan bersih berkurang 0,1% poin persentase, karena ekspor (1,4% vs -4,6%) naik lebih kecil daripada impor (1,7% vs -2,5%).
Pengumuman ini muncul setelah Bank of Japan mengumumkan kenaikan suku bunga menjadi 0,25% pada akhir Juli serta rencana untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah secara besar-besaran.
Langkah-langkah tersebut dipandang sebagai langkah agresif yang menandakan meningkatnya kepercayaan bank sentral terhadap pemulihan ekonomi negara dan angkat yen Jepang.