(Vibiznews – Index) – Harga saham di bursa Jepang banyak yang berjatuhan hingga memerahkan indeks utama pada perdagangan hari Senin (26/8/2024) setelah kuat akhir pekan lalu.
Indeks Nikkei mundur dari kisaran tertinggi dalam 3 pekan oleh berlanjutnya penguatan yen Jepang terhadap dolar AS, yang membebani saham-saham eksportir utama.
Yen menguat karena Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengindikasikan kesediaan untuk menaikkan suku bunga lagi, sementara Federal Reserve mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga akan segera terjadi.
Yen yang kuat merugikan prospek laba untuk industri-industri Jepang yang banyak mengekspor dan memaksa investor untuk menghentikan perdagangan carry trade.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 0,66% hingga ditutup pada level 38.110 sedangkan indeks Topix turun 0,87% menjadi 2.661.
Untuk indeks Nikkei berjangka bulan September 2024 alami penurunan 0,96% pada posisi 38040.
Saham-saham teknologi yang paling bebani Nikkei seperti Disco Corp (-1,6%), Tokyo Electron (-2,4%), Advantest (-2,5%), Recruit Holdings (-0,9%) dan Mercari (-1,8%).
Saham unggulan lainnya yang merupakan eksportir utama ikut menekan Nikkei seperti Toyota Motor (-3,2%), Mitsubishi UFJ (-1,7%) dan Sumitomo Mitsui (-3,3%).
 setelah kuat pekan lalu.){kind=link}