(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS bergerak naik pada hari Senin, pulih dari level terendah dalam 13 bulan terpicu peningkatan data Durable Goods Orders dan meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah yang mendukung permintaan safe haven untuk dolar.
Indeks dolar AS naik 0,11%.
Dolar AS pulih setelah data menunjukkan pesanan barang tahan lama AS melonjak 9,9% pada bulan Juli, setelah turun pada bulan Juni. Namun kenaikan dibatasi detelah pesanan barang modal nonpertahanan tidak termasuk pesawat, proksi yang diawasi ketat untuk rencana pengeluaran bisnis, turun 0,1% setelah kenaikan 0,5% yang direvisi turun pada bulan Juni.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah hari ini memberikan dukungan bagi safe haven dolar setelah Israel pada hari Minggu melancarkan serangan udara terhadap target Hizbullah di Lebanon selatan.
Kenaikan dolar terbatas setelah komentar dovish dari Presiden Fed Richmond Barkin membebani dolar ketika ia mengatakan ia mendukung “penurunan” suku bunga.
Pesanan baru barang modal AS bulan Juli nonpertahanan ex-pesawat terbang dan suku cadang, proksi untuk belanja modal, secara tak terduga turun -0,1% m/m, sedikit lebih lemah dari ekspektasi yang tidak berubah m/m.
Presiden Fed Richmond Barkin mengatakan ia masih melihat risiko kenaikan inflasi, meskipun ia mendukung “penurunan” suku bunga dalam menghadapi pasar tenaga kerja yang mendingin.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 100% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 September dan sebesar 36% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ekonomi AS dan ketegangan di Timur Tengah, yang jika memberikan hasil positif bagi dolar, akan menguatkan dolar AS.