(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Senin, pulih dari level terendah dalam 13 bulan terpicu peningkatan data Durable Goods Orders dan meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah yang mendukung permintaan safe haven untuk dolar.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,14% pada 100,85.
Dolar AS rebound setelah data pesanan barang tahan lama AS melonjak 9,9% pada bulan Juli, setelah turun pada bulan Juni.
Dukungan kenaikan dolar AS juga muncul dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah hari ini memberikan dukungan bagi safe haven dolar, setelah Israel pada hari Minggu melancarkan serangan udara terhadap target Hizbullah di Lebanon selatan.
Namun kenaikan dibatasi detelah pesanan barang modal nonpertahanan tidak termasuk pesawat, proksi yang diawasi ketat untuk rencana pengeluaran bisnis, turun 0,1% setelah kenaikan 0,5% yang direvisi turun pada bulan Juni.
Kenaikan dolar juga terbatas setelah komentar dovish dari Presiden Fed Richmond Barkin membebani dolar ketika ia mengatakan ia mendukung “penurunan” suku bunga.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 100% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 September dan sebesar 36% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Data ekonomi AS yang perlu dicermati hari ini adalah CB Consumer Confidence bulan Agustus yang diindikasikan terjadi sedikit peningkatan dari 100,3 menjadi 100,6.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ekonomi AS dan ketegangan di Timur Tengah. Jika data Consumer Confidence Agustus terealisir naik, dan masih meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang mendorong permintaan safe haven, akan menguatkan dolar AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 100,61 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 100,38 dan kemudian 100,22.
“Resistance” terdekat menunggu di 101,00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 101,16 dan kemudian 101,39.