(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun dari level tertinggi 1 minggu pada akhir pekan hari Jumat terpicu rebound dolar AS.
Pasanga mata uang EUR/USD ditutup turun 0,22% pada 1.1086
Selain itu data ekonomi Zona Euro lebih lemah dari yang diperkirkan juga membebani euro setelah PDB Q2 Zona Euro direvisi lebih rendah, dan produksi industri Jerman dan Prancis bulan Juli turun lebih dari yang diharapkan.
PDB Q2 Zona Euro direvisi lebih rendah menjadi +0,2% q/q dari yang dilaporkan sebelumnya +0,3% q/q.
Produksi industri Jerman bulan Juli turun -2,4% m/m, lebih lemah dari ekspektasi -0,5% m/m.
Produksi industri Prancis bulan Juli turun -0,5% m/m, lebih lemah dari ekspektasi -0,3% m/m.
Data perdagangan Jerman lebih baik dari yang diperkirakan setelah ekspor bulan Juli naik +1,7% m/m, lebih kuat dari ekspektasi +1,1% m/m. Selain itu, impor bulan Juli naik +5,4% m/m, lebih kuat dari ekspektasi +0,7% m/m dan tertinggi dalam 3-1/4 tahun.
Swap memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga -25 bp oleh ECB sebesar 100% untuk pertemuan 12 September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pernyataan pejabat ECB, yang jika memberikan sinyal untuk pemotongan suku bunga ECB, akan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1049-1.1013. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1139-1.1193.



