(Vibiznews – Economy) – Bank Sentral Eropa atau ECB memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin(bps) pada hari Kamis (12/9/2024) sesuai perkiraan.
European Central Bank (ECB) menurunkan suku bunga dengan alasan pertumbuhan kawasan euro diperkirakan melambat karena permintaan yang melemah dan tekanan inflasi inti tetap tinggi, berkat kekakuan inflasi jasa.
Dewan Pengurus ECB, yang dipimpin oleh Presiden ECB Christine Lagarde, menurunkan suku bunga fasilitas simpanan, yang merupakan suku bunga kebijakan baru, menjadi 3,50%.
Bank juga mengumumkan bahwa selisih antara suku bunga pada operasi pembiayaan kembali utama dan suku bunga fasilitas simpanan akan ditetapkan sebesar 15 basis poin, efektif mulai 18 September.
Suku bunga pada operasi pembiayaan kembali utama dan fasilitas pinjaman marjinal akan diturunkan masing-masing menjadi 3,65% dan 3,90%.
Pada bulan Juni, ECB memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2019, dengan alasan perbaikan prospek inflasi.
Pada bulan Juli, bank memilih untuk menunda, tetapi para pembuat kebijakan termasuk Presiden Christine Lagarde secara aktif mengisyaratkan pengurangan pada bulan September sejak saat itu.
Selain itu ECB juga memproyeksikan inflasi utama rata-rata 2,5% tahun ini, 2,2% tahun depan, dan 1,9% pada tahun 2026. Ini tidak berubah dari proyeksi bulan Juni.
Bank memperkirakan inflasi akan naik lagi dalam beberapa bulan mendatang, sebagian karena penurunan tajam harga energi sebelumnya akan keluar dari tingkat tahunan.
Pertumbuhan harga diperkirakan akan mundur ke target 2% selama paruh kedua tahun depan. ECB menaikkan proyeksi inflasi inti untuk tahun ini dan tahun depan direvisi sedikit naik karena inflasi jasa yang lebih tinggi dari yang diharapkan.
Inflasi inti diproyeksikan melambat tajam dari 2,9% tahun ini menjadi 2,3% tahun depan, dan menjadi 2% pada tahun 2026.
Ekonomi Zona Euro diproyeksikan tumbuh sebesar 0,8% tahun ini, 1,3% tahun depan, dan 1,5% pada tahun 2026. Proyeksi bulan Juni direvisi turun, terutama karena kontribusi yang lebih lemah dari permintaan domestik selama beberapa kuartal berikutnya.
ECB mengatakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan yang cukup ketat selama diperlukan untuk mencapai tujuan stabilitas harga.
ECB mengamati bahwa inflasi domestik tetap tinggi karena upah masih meningkat dengan kecepatan tinggi. Namun, tekanan biaya tenaga kerja mulai mereda, dan laba sebagian meredam dampak upah yang lebih tinggi terhadap inflasi, imbuh bank tersebut.