(Vibiznews-Forex) – Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan hari ini harga ekspor dan impor pada bulan Agustus alami penurunan setelah bulan sebelumnya alami kenaikan.
Data tersebut membebani posisi dolar AS yang sebelumnya tertekan merespon rilis data indeks harga produsen AS dan juga klaim pengangguran.
Dolar AS juga dibebani oleh komentar mantan Presiden Fed New York yang menganjurkan pemotongan suku bunga yang lebih besar dan ada beberapa berita menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga besar masih berlaku.
Salah satu rival dolar yaitu yen Jepang dalam pair USDJPY alami penguatan ke posisi tertinggi lebih dari 1 tahun hingga menembus posisi 140.00.
Secara teknikal pair USDJPY bergerak bearish hingga menembus 2 titik posisi support hariannya dan berpotensi meluncur terus ke support lanjutan.
Sebelumnya yen rebound kuat di tengah prospek kebijakan moneter Bank of Japan yang menguat.
Salah satu anggota dewan BOJ Naoki Tamura mengatakan bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga jangka pendek setidaknya hingga sekitar 1% hingga tahun fiskal 2026 untuk mencapai target inflasi 2% secara stabil.
Secara teknikal, pergerakan yen Jepang berpotensi kuat, kini pair USDJPY berada di posisi 140.52 yang dapat meluncur ke 140.26, jika tembus turun menuju posisi support lanjutan di 140.04.
Namun jika pair rebound, pair mendaki ke 141.87, jika tembus akan naik ke resisten kuat nya di 142.65.