Nilai Tukar Rupiah Menguat, Aliran Modal Asing Meningkat

297

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari Rabu (18/9), Perry Warjiyo, Gubernur BI menyatakan bahwa nilai tukar Rupiah menguat.

Hal ini didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter Bank Indonesia serta meningkatnya aliran masuk modal asing.

Perlu diketahui, nilai tukar Rupiah pada September 2024 (hingga 17 September 2024) menguat menjadi Rp15.330/USD. Atau menguat 0,78% dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Penguatan Rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional seperti Won Korea dan Rupee India. Yang masing-masing menguat sebesar 0,32% dan 0,13%.

Dengan perkembangan tersebut, apabila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023, nilai tukar Rupiah juga terapresiasi sebesar 0,40%. Apresiasi Rupiah lebih baik dibandingkan dengan dinamika mata uang regional seperti Rupee India dan Won Korea. Yang masing-masing masih mengalami depresiasi sebesar 0,66% dan 3,41%.

Ke depan, seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan,menurut BI termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market. Yaitu melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI.

Hal ini untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.

Sebagai informasi, hingga 17 September 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp918,42 triliun. Lalu 2,95 miliar dolar AS, dan 280 juta dolar AS.

Penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar Rupiah. Kepemilikan nonresiden dalam SRBI mencapai Rp246,08 triliun (26,79% dari total outstanding).

Perlu diketahui, di akhir perdagangan hari ini, Kamis (19/9), nilai tukar rupiah menguat di pasar spot ditutup di level Rp 15.239/USD. Rupiah menguat 0,63% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 15.335 per dolar AS.

Ini adalah level terbaik rupiah sejak Agustus 2023 dan rupiah pun menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.

Menurut Analis Vibiz Research Center, nilai tukar Rupiah diprakirakan terus menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi. Dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Menurut Analis, Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp15.480 – Rp15.160.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting