(Vibiznews – Index) – Bursa saham Wall Street memulai perdagangan pekan ini dengan melemah di tengah meredanya prospek pemangkasan agresif suku bunga Fed pasca laporan NFP AS akhir pekan lalu.
Semua indeks utama Wall Street masuk zona negatif mengakhiri sesi pada Selasa dinihari (8/10/2024). Dow Jones anjlok 0,94% menjadi 41.954,24, S&P 500 turun 0,96% persen pada 5.695,94, sementara Nasdaq turun 1,18% menjadi 17.923,90.
Investor melakukan aksi ambil untung imbas lonjakan imbal hasil Treasury 10-tahun yang naik di atas 4% untuk pertama kalinya sejak Agustus.
Yield obligasi AS tersebut naik karena investor mulai menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve merespon laporan NFP AS yang kuat.
Para pelaku pasar menurunkan peluang penurunan suku bunga 0,50% yang besar pada bulan November, dengan probabilitas 84% untuk penurunan yang lebih kecil 0,25%.
Sentimen juga dibayangi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ketika tentara Israel mengintensifkan serangan ke Gaza dan Beirut.
Secara sektoral, saham utilitas, layanan komunikasi, dan barang konsumsi diskresioner paling tertekan, sementara itu pergerakan sebaliknya terlihat pada sektor energi yang berakhir di zona hijau.
Nasdaq yang sarat saham teknologi paling tertekan oleh anjloknya saham raksasa teknologi seperti Apple (-2,2%), Microsoft (-1,6%), Alphabet (-2,4%), Amazon (-3%) dan Meta (-1,9%).
Namun diantara saham teknologi tersebut terdapat saham yang bergerak positif seperti saham NVIDIA Corporation menguat 2,5% dan IBM (0,5%).