(Vibiznews – Economy & Business) Inflasi harga konsumen AS lebih tinggi dari perkiraan pada bulan September, demikian Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Kamis.
Indeks harga konsumen AS, ukuran luas yang mengukur biaya barang dan jasa, meningkat 0,2% untuk bulan September, sehingga tingkat inflasi tahunan menjadi 2,4%. Kedua pembacaan tersebut di atas konsensus Dow Jones masing-masing sebesar 0,1% dan 2,3%.
Inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 0,3% pada bulan September, sehingga tingkat tahunan menjadi 3,3%. Kedua pembacaan inti juga melebihi perkiraan pasar, masing-masing sebesar 0,2%dan 3,2%.
Sebagian besar kenaikan inflasi — lebih dari tiga perempat dari pergerakan yang lebih tinggi — berasal dari lonjakan harga pangan sebesar 0,4% dan kenaikan biaya tempat tinggal sebesar 0,2%, kata Biro Statistik Tenaga Kerja dalam rilis tersebut. Hal itu mengimbangi penurunan harga energi sebesar 1,9%.
Hal-hal lain yang berkontribusi terhadap kenaikan tersebut termasuk kenaikan biaya kendaraan bekas sebesar 0,3% dan kenaikan kendaraan baru sebesar 0,2%. Layanan perawatan medis naik sebesar 0,7% dan harga pakaian jadi melonjak sebesar 1,1%.
Meskipun angka inflasi lebih tinggi dari yang dipoerkirakan, para pedagang di pasar berjangka meningkatkan proyeksi mereka bahwa Fed akan menurunkan suku bunga seperempat poin persentase lagi pada pertemuan kebijakan mereka pada 6-7 November, menjadi sekitar 86%, menurut pengukur FedWatch CME Group.