SKDU Triwulan III 2024 Kegiatan Dunia Usaha Tetap Terjaga

200
SKDU Triwulan III 2024 Kegiatan Dunia Usaha Tetap Terjaga
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap terjaga pada triwulan III 2024. Meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,40%. Angka ini lebih rendah dari SBT 17,20% pada triwulan II-2024 (Grafik 1).
Grafik 1 Perkembangan Kegiatan Usaha Tw III 2024
Sumber: Bank Indonesia

Kinerja seluruh Lapangan Usaha (LU) terindikasi tumbuh positif dengan peningkatan terutama bersumber dari LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 0,97%). LU Konstruksi (SBT 1,34%), serta LU Informasi dan Komunikasi (SBT 1,28%). Hal ini sejalan dengan berlanjutnya aktivitas proyek bangunan dan permintaan yang terjaga.

Kapasitas Produksi Terpakai

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2024 tetap terjaga pada level 73,13%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2024 yang sebesar 73,70%. Hal ini terutama ditopang oleh beberapa LU yang terindikasi meningkat, yaitu LU Pertambangan dan Penggalian (67,71%) serta LU Pengadaan Listrik (82,01%) sejalan dengan peningkatan kegiatan usahanya.

Kondisi Keuangan dan Akses Kredit

Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan III 2024 secara umum juga tetap dalam kondisi baik. Khususnya pada aspek Likuiditas dan Rentabilitas, dengan akses kredit yang lebih mudah.

Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan III-2024 secara umum masih dalam kondisi baik. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih (SB) Likuiditas sebesar 20,42%. Meski lebih rendah dibandingkan dengan SB 21,99% pada triwulan II-2024.

Sementara akses kredit pada triwulan III-2024 lebih mudah. Hal ini tercermin dari SB Akses Kredit sebesar 5,27% pada triwulan III-2024, meningkat dibandingkan 4,98% pada triwulan II-2024.

Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi masih tumbuh pada triwulan III-2024 dengan SBT 2,91%, meski lebih rendah dari SBT 4,39%pada triwulan II-2024.

LU dengan SBT Tenaga Kerja yang meningkat antara lain LU Konstruksi (SBT 0,39%), sejalan dengan peningkatan aktivitas proyek konstruksi. Dan LU Real Estat (0,16%).

Pada triwulan IV-2024 penggunaan tenaga kerja diprakirakan masih tumbuh dengan SBT 2,40%, lebih rendah dibandingkan dengan SBT 4,59% pada triwulan sebelumnya. Dengan penyumbang terbesar pada LU Jasa Keuangan (SBT 0,70%)

Harga Jual

Tekanan harga jual pada triwulan III-2024 terindikasi menurun dengan SBT 10,39% dibandingkan SBT 14,73% pada triwulan II-2024.

Tekanan harga jual diprakirakan meningkat pada triwulan IV-2024 dengan SBT 12,75%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 10,39% pada triwulan III-2024.

Penurunan tekanan harga jual terjadi pada LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (SBT 1,79%), LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 1,40%). Serta LU Industri Pengolahan (SBT 1,27%) sejalan dengan peningkatan biaya bahan baku/material dan permintaan masyarakat saat HBKN Natal.

Inflasi

Berdasarkan hasil survei pada triwulan III-2024, responden memperkirakan rata-rata inflasi nasional tahun 2024 sebesar 3,13% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan prakiraan inflasi triwulan I-2024 yang sebesar (3,26%) dan triwulan II-2024 (3,17%). Namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi inflasi tahun 2023 yang sebesar 2,61% (Grafik7). Prakiraan tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2024 sebesar 2,5% +1%(yoy).

Investasi

Pada triwulan III- 2024 realisasi investasi tercatat meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT investasi pada triwulan III-2024 sebesar 9,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 8,24% pada triwulan sebelumnya.

Lebih lanjut, responden memperkirakan investasi pada triwulan IV-2024 masih tetap terjaga dengan SBT 7,47%.

Prompt Manufacturing Index(PMI) – Bank Indonesia

PMI-BI tetap tumbuh dan berada pada fase ekspansi pada triwulan III-2024 dan diprakirakan tetap terjaga pada triwulan IV-2024.

Berdasarkan PMI-Bank Indonesia, kinerja LU Industri Pengolahan pada triwulan III 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi (>50). Hal tersebut tecermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI triwulan III-2024 sebesar 51,54%, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya yang sebesar 51,97%.

Pada triwulan IV-2024, kinerja industri pengolahan (PMI-BI) diprakirakan tetap terjaga yang tecermin dari PMI-BI sebesar 51,13%, atau berada di atas thresholdnya (>50).

Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen diprakirakan pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi, diikuti Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi.

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa kegiatan bisnis masih terus bertumbuh sampai pada triwulan III-2024 dan terjaga pada triwulan IV-2024.

Hal ini dapat dilihat dari responden memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan IV 2024 tetap tumbuh positif dengan SBT sebesar 13,42%.

Kegiatan usaha pada sebagian besar LU diprakirakan tetap tumbuh, antara lain LU Transportasi dan Pergudangan serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.

Selain itu dapat dilihat dari beberapa parameter tersebut di atas,yaitu

1. Kondisi Keuangan dan likuiditas yang masih baik, hal ini tecermin dari Saldo Bersih (SB) Likuiditas sebesar 20,42% yang sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun akses kredit 5,27% lebih tinggi dari 4,98% pada triwulan sebelumnya menunjukkan kemudahan bagi para pengusaha untuk mendapatkan kredit dari perbankan, menunjukkan likuiditas perbankan masih memadai.

2. Penggunaan tenaga kerja masih tumbuh pada triwulan III-2024 meski lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan masih terciptanya lapangan kerja dari perkembangan dunia usaha yang ada.

3. Inflasi di triwulan III-2024 lebih rendah dibandingkan pada triwulan sebelumnya dan masih dalam sasaran inflasi nasional tahun 2024 sebesar 2,5% + 1%.

4. Prompt Manufacturing Index (PMI) – Bank Indonesia pada fase ekspansi pada triwulan III-2024 dan tetap terjaga pada triwulan IVI-2024 dengan indeks 51,13%, meski lebih rendah dari indeks triwulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan industri pengolahan masih terjaga di Indonesia dan masih menggerakkan roda perekonomian secara nasional.

5. Demikian juga kondisi keamanan yang ada membuat dunia usaha tetap bergeliat, namun tetap perlu diwaspadai dengan risiko geopolitik dunia yang terus berkembang dengan adanya perang Iran vs Israel sehingga antisipasi tetap harus dilakukan untuk mengatasi akan hal ini.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting