PMI-BI Triwulan III 2024 Kinerja Industri Pengolahan Tetap Terjaga

340
PMI-BI Triwulan III 2024
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan III 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi (indeks >50%).

Hal ini tecermin dari PMI-BI triwulan III 2024 sebesar 51,54%. Meski lebih rendah dari 51,97% pada triwulan sebelumnya. (Grafik1)
Grafik 1 PMI-BI Tw III 2024
Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan komponen pembentuknya, sebagian komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada Volume Persediaan Barang Jadi, diikuti Volume Produksi dan Volume Total Pesanan.

Sementara itu, komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input dan Penggunaan Tenaga Kerja mencatatkan kontraksi. Berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI.

Dengan indeks tertinggi pada Industri Pengolahan Tembakau diikuti Industi Barang Galian Bukan Logam, serta Industri Mesin dan Perlengkapan.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kinerja kegiatan LU Industri Pengolahan berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia. Yang tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,38%.

Pada triwulan IV 2024, kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan tetap terjaga yang tecermin dari PMI-BI sebesar 51,13%.

Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi. Lalu diikuti Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi.

Mayoritas Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Barang Galian Bukan Logam dan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik.

Menurut Analis Vibiz Research Center kinerja manufaktur Indonesia yang masih ekspansif ini bagus untuk membangun sektor riil.

Prospek kinerja industri pengolahan di Indonesia, terutama dalam konteks Indeks Manufaktur, menunjukkan potensi pertumbuhan yang positif, meskipun ada tantangan global dan domestik.

Apalagi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil, akan mendukung permintaan domestik dan ekspor produk manufaktur.

Selain itu, investasi tetap kuat, khususnya investasi bangunan sejalan dengan penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN).Ditambah Proyek-proyek infrastruktur besar yang sedang berlangsung juga dapat memperbaiki akses pasar.

Meski ada banyak peluang, risiko terkait ketidakpastian ekonomi global dan perubahan kebijakan perdagangan tetap menjadi tantangan yang harus diwaspadai.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting