(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (24/10/2024), dengan Dow Jones dan S&P 500 memperpanjang penurunan beruntun mereka menjadi tiga hari.
Dow Jones merosot 1% menjadi 42.514,95, Nasdaq jatuh 1,6% menjadi 18.276,65 dan S&P 500 turun 0,9% menjadi 5.797,42.
Pelemahan di Wall Street terjadi di tengah peningkatan berkelanjutan imbal hasil treasury, yang telah bergerak naik tajam selama beberapa sesi terakhir.
Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun telah naik ke level tertinggi dalam hampir 3 bulan di tengah kekhawatiran Fed akan menurunkan suku bunga lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya.
Sementara Fed masih diharapkan untuk menurunkan suku bunga 25bps bulan depan, ada skeptisisme yang meningkat tentang pemotongan suku bunga lainnya pada bulan Desember.
Dow Jones juga dibebani oleh anjloknya saham McDonald’s (-5%) setelah Pusat Pengendalian Penyakit mengatakan wabah E. coli yang parah di negara bagian Mountain West telah dikaitkan dengan Quarter Pounders milik rantai tersebut.
Ada juga saham Coca-Cola di Dow Jones yang anjlok cukup parah meskipun melaporkan hasil kuartal ketiga yang lebih baik dari yang diharapkan.
Sementara itu, saham AT&T melonjak setelah raksasa telekomunikasi itu melaporkan laba kuartal ketiga yang melampaui estimasi analis.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham perangkat keras komputer dengan NYSE Arca Computer Hardware Index anjlok 2,2%.
Setelah saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs% yang dipicu oleh penurunan harga emas dari posisi rekor.
Saham layanan minyak juga tertekan cukup kuat dengan Philadelphia Oil Service Index turun sebesar 1,4%.
Sementara itu saham maskapai penerbangan melawan tren penurunan, yang dipimpin oleh lonjakan saham Spirit Airlines hingga 46% setelah sebuah laporan dari Wall Street Journal mengatakan Frontier Airlines sedang menjajaki tawaran baru untuk maskapai berbiaya rendah tersebut.