(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Rabu berakhir turun setelah data PDB Q3-2024 AS lebih lemah dari perkiraan.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,15% pada 104,09.
PDB Q3 AS tumbuh sebesar 2,8% secara tahunan, sedikit lebih lemah dari ekspektasi 3%. Konsumsi pribadi Q3 naik +3,7%, lebih kuat dari ekspektasi +3,3%, dan indeks harga inti PCE Q3 turun menjadi +2,2% dari 2,8% di Q2.
Kekuatan mata uang euro juga membebani dolar AS karena laporan PDB Q3 Zona Euro lebih kuat dari yang diharapkan.
Namun pelemahan dolar AS terbatas setelah laporan ketenagakerjaan ADP AS bulan Oktober membukukan peningkatan terbesarnya dalam 15 bulan, faktor hawkish untuk kebijakan Fed. Selain itu, penjualan rumah tertunda bulan September membukukan peningkatan terbesarnya dalam 4-1/4 tahun.
Data ketenagakerjaan ADP AS bulan Oktober naik +233.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi +111.000 dan peningkatan terbesar dalam 15 bulan.
Penjualan rumah tertunda AS September naik +7,4% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +1,9% b/b dan peningkatan terbesar dalam 4-1/4 tahun.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 94% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 6-7 November dan sebesar 0% untuk pemotongan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Malam nanti akan dirilis data PCE Price Index September, Personal Income September dan Personal Spending September, yang semuanya diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data inflasi dan ekonomi AS, yang jika terealisir naik, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,90-103,70. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,36-104,62.