(Vibiznews – Economy & Business) Setelah memenangkan pemilihan Presiden AS di awal November 2024, Donald Trump telah menyampaikan berbagai kebijakan untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS.
Berikut beberapa kebijakan utama yang diusung Trump
- Ekonomi dan Perdagangan
Peningkatan Tarif
Trump berencana menaikkan tarif hingga 20% pada barang impor dan tarif khusus 60% untuk barang dari Tiongkok. Ia juga ingin memperkenalkan kebijakan tarif timbal balik untuk negara-negara yang memberlakukan tarif terhadap barang AS
Pemangkasan Pajak
Trump berjanji akan memberikan pemotongan pajak baru bagi berbagai kelompok ekonomi, termasuk kelas menengah dan bisnis. Trump juga ingin menghapus pajak pada pendapatan dari Jaminan Sosial
- Imigrasi
Pengetatan Kebijakan
Trump berencana menghapus program perlindungan seperti Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) dan memperketat persyaratan untuk mendapatkan izin kerja dan manfaat sosial bagi imigran tidak berdokumen
Pengusiran Geng dan Kartel
Trump ingin menggunakan Undang-Undang Musuh Asing untuk mendeportasi anggota geng dan kartel narkoba, serta mengklasifikasikan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing
- Kebijakan Luar Negeri
Peran Global Baru
Trump berjanji untuk mengakhiri perang di Ukraina dan Gaza dengan menegosiasikan kesepakatan damai. Namun, detail bagaimana hal ini akan dicapai masih belum jelas
Hubungan dengan Tiongkok dan Iran
Trump akan melanjutkan kebijakan keras terhadap Tiongkok dengan membatasi investasi, serta memperkuat sanksi terhadap Iran untuk menekan pengaruhnya di Timur Tengah
.
- Kesehatan dan Sosial
Peningkatan Peran Robert F. Kennedy Jr
Trump menunjuk Kennedy untuk memimpin reformasi kesehatan yang mencakup promosi pengobatan alternatif dan pengurangan bahan kimia dalam makanan
Aborsi dan Kebijakan Sosial
Trump mengisyaratkan akan mendukung pembatasan lebih lanjut terhadap aborsi, meskipun dia mencoba mengambil jarak dari dampak pencalonan hakim-hakim konservatif di Mahkamah Agung yang menggulingkan Roe v. Wade
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa masa jabatan kedua Trump kemungkinan akan berfokus pada kebijakan populis yang memprioritaskan kepentingan nasional AS, dengan langkah-langkah agresif di bidang perdagangan, imigrasi, dan kebijakan luar negeri.
Dampak dari Kebijakan dari Presiden Terpilih Trump terhadap nilai dolar Amerika Serikat (USD)
- Penguatan Dolar AS
Kebijakan Tarif
Peningkatan tarif impor hingga 20-60% yang direncanakan Trump, terutama terhadap barang dari Tiongkok, dapat memperkuat dolar AS. Kebijakan ini cenderung meningkatkan permintaan terhadap dolar karena pelaku pasar mencari perlindungan di aset berdenominasi USD, termasuk obligasi AS
Kenaikan Suku Bunga
Jika inflasi meningkat akibat kebijakan fiskal dan perdagangan Trump, Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga lebih tinggi. Ini akan membuat dolar lebih menarik dibandingkan mata uang lain
- Volatilitas Pasar
Reaksi Pasar Finansial
Kemenangan Trump telah memicu kenaikan dolar di pasar spot, tetapi volatilitas jangka pendek juga mungkin terjadi, terutama jika kebijakan tersebut memicu ketegangan geopolitik atau ketidakpastian ekonomi global
Dampak pada Mitra Dagang
Mata uang negara-negara yang memiliki hubungan dagang erat dengan AS, seperti peso Meksiko dan dolar Kanada, dapat tertekan jika ketegangan perdagangan meningkat
- Risiko Jangka Panjang
Defisit Perdagangan dan Anggaran: Kebijakan Trump berpotensi meningkatkan defisit anggaran dan perdagangan. Jika defisit ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dalam jangka panjang, ini dapat melemahkan dolar
Dampak dari Kebijakan Trump terhadap Emas dan Minyak yaitu :
- Emas
Sebagai Aset Lindung Nilai: Emas sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian pasar. Kebijakan tarif tinggi Trump, yang diprediksi akan meningkatkan inflasi, dapat mendorong harga emas naik dalam jangka panjang
Volatilitas Jangka Pendek
Setelah kemenangan Trump, emas sempat mengalami penurunan harga karena penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil obligasi. Namun, jika inflasi meningkat dan pasar menghadapi ketidakpastian, harga emas cenderung kembali naik
- Minyak
Ketegangan Geopolitik
Trump telah mengisyaratkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif, termasuk terhadap Iran dan negara-negara di Timur Tengah. Konflik di wilayah ini biasanya meningkatkan harga minyak karena risiko gangguan pasokan
Peningkatan Produksi Domestik
Trump cenderung mendorong produksi minyak dan gas domestik melalui deregulasi. Ini dapat menekan harga minyak global dengan meningkatkan pasokan dari AS, meskipun efeknya tergantung pada tingkat permintaan dan respons pasar global
- Inflasi dan Dampak Energi
Harga Minyak Sebagai Pendorong Inflasi: Kebijakan yang memicu kenaikan harga minyak juga dapat meningkatkan biaya energi, yang selanjutnya mendorong inflasi. Ini dapat memperkuat permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai
Kebijakan Trump dapat mendorong kenaikan harga emas sebagai respons terhadap inflasi dan ketidakpastian, sementara harga minyak akan dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan produksi domestik AS. Pasar energi dan komoditas global kemungkinan besar akan mengalami volatilitas tinggi selama masa jabatannya.
Komunikasi presidensial selalu menggerakkan pasar, tetapi gaya Trump yang langsung ke pasar melalui Twitter (X) menciptakan paradigma baru bagi para pedagang untuk bernavigasi.
Cuitan Donald Trump di platform X (sebelumnya Twitter) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar finansial,
- Volatilitas Pasar Jangka Pendek
Cuitan Trump sering kali memengaruhi harga saham perusahaan tertentu, terutama jika berisi komentar tentang kebijakan, sektor tertentu, atau perusahaan individual. Misalnya, kritik Trump terhadap perusahaan seperti Boeing atau Amazon di masa lalu menyebabkan penurunan harga saham mereka
Pasar Mata Uang
Komentar Trump mengenai kebijakan moneter atau perdagangan memicu pergerakan signifikan pada nilai dolar dan mata uang lainnya.
- Dampak pada Obligasi dan Komoditas
Pengaruh terhadap Obligasi
Komentar terkait suku bunga atau kebijakan Federal Reserve memengaruhi imbal hasil obligasi AS. Kritik Trump terhadap Federal Reserve karena menaikkan suku bunga sering kali memicu reaksi di pasar obligasi
Komoditas seperti Minyak dan Emas
Cuitan tentang konflik geopolitik, seperti ketegangan dengan Iran atau perang dagang, sering memengaruhi harga minyak dan emas. Komoditas ini digunakan sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian pasar
Sebuah studi oleh JPMorgan menemukan bahwa cuitan Trump selama masa jabatannya meningkatkan volatilitas pasar, dengan dampak langsung pada indeks seperti S&P 500. Bahkan, mereka menciptakan indeks khusus, “Volfefe Index,” untuk mengukur dampak cuitannya pada pasar
Cuitan Trump di X memiliki potensi besar untuk memicu reaksi pasar finansial, menciptakan volatilitas, dan memengaruhi aset mulai dari saham hingga komoditas.