(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro pada hari Rabu bergerak turun terendah 1 tahun dan berakhir melemah, tertekan penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun sebesar 0,56% pada 1.0564.
Kekuatan dolar AS membebani euro.
Selain itu, komentar dari anggota Dewan Gubernur ECB Nagel melemahkan euro ketika ia mengatakan rencana tarif Presiden terpilih Trump dapat membebani Jerman sebesar 1% dari PDB dan dapat menyebabkan kontraksi ekonomi.
Pada hari Rabu, euro awalnya bergerak lebih tinggi karena dolar melemah sementara karena laporan CPI AS bulan Oktober yang jinak.
Euro juga mendapat dukungan atas komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur ECB Nagel, yang mengatakan bahwa inflasi inti masih cukup tinggi dan masih ada tekanan harga yang nyata, terutama dalam layanan.
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB untuk pertemuan 12 Desember dan sebesar 23% untuk pemotongan suku bunga -50 bp pada pertemuan yang sama.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutanya, indeks dolar AS dapat bergerak lemah dengan menguatnya dolar AS. Juga jika malam nanti data PPI AS Oktober terealisir naik, akan menguatkan dolar AS dan menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0529-1.0494. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0626-1.0688.



