(Vibiznews – Index) Bursa saham Jepang berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat setelah data inflasi Tokyo meningkat.
Indeks Nikkei 225 turun 0,37% hingga ditutup pada level 38.208, sementara Indeks Topix yang lebih luas turun 0,24% menjadi 2.681, membalikkan sebagian kenaikan dari sesi sebelumnya.
Indeks Nikkei tertekan data yang menunjukkan bahwa inflasi Tokyo meningkat di atas 2% pada bulan November, yang memicu spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Pasar sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember adalah 60%, naik dari sekitar 50% seminggu yang lalu.
Sementara itu, data terbaru tentang produksi industri, penjualan eceran, dan ketenagakerjaan menunjukkan tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi.
Saham teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian yang signifikan dari Disco (-2,8%), Lasertec (-0,8%), Tokyo Electron (-2%), SoftBank Group (-1,1%), dan Sakura Internet (-5,9%).
Untuk bulan November, indeks Nikkei dan Topix masing-masing turun 2,23% dan 0,55%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Jepang akan mencermati rilis data di awal pekan yaitu Capital Spending Q3 dan Jibun Bank Manufacturing PMI Final November, yang jika keduanya terealisir menurun, akan menekan bursa Jepang.