(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Jepang alami tekanan jual dari penguatan sebelumnya akibat berita kekacauan politik di Korea Selatan pada hari Rabu (4/12/2024).
Indeks Nikkei bertahan pada posisi penutupan tertinggi dalam 3 pekan, sedangkan indeks Topix mundur dari penguatan sebelumnya.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol secara tak terduga mengumumkan darurat militer pada Selasa malam, dengan alasan upaya untuk mencegah partai oposisi mengganggu proses parlementer.
Namun, ia membatalkan keputusan tersebut setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang tindakan tersebut.
Di Jepang, investor tetap fokus pada prospek kebijakan moneter, dengan pasar tetap terbagi atas waktu kenaikan suku bunga Bank of Japan berikutnya.
Indeks harian Nikkei ditutup naik tipis 0,07% pada level 39.276, namun indeks Topix yang menunjukkan saham-saham kapital besar turun 0,47% menjadi 2.741.
Untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan Desember 2024 naik 0,31% pada posisi 39270.
Saham teknologi sebagian besar menurun, dengan kerugian yang signifikan dari Disco (-1%), Lasertec (-2,9%), dan SoftBank Group (-1,7%).
Sementara itu, penguatan terlihat dari saham-saham unggulan seperti Mitsubishi Heavy Industries (4,8%), Nintendo (2,7%) dan Fast Retailing (2,4%).