(Vibiznews – Index) – Memulai perdagangan pekan kedua bulan Desember, bursa Wall Street koreksi dari rekor tertingginya dan masuk zona merah pada akhir sesi Selasa dinihari (10/12/2024).
Indeks S&P500 dan Nasdaq mundur dari rekor baru, sedangkan Dow Jones kembali melanjutkan pelemahan yang sudah terjadi akhir pekan lalu.
Tekanan profit taking pada mayoritas indeks Wall Street karena anjloknya saham Nvidia serta kehati-hatian menanti rilis data inflasi AS yang jadi fokus semua pasar pekan ini.
Dow Jones turun 0,5% menjadi 44.401,93, Nasdaq turun 0,6% menjadi 19.736,69 dan S&P 500 turun 0,6% menjadi 6.052,85.
Saham Nvidia anjlok 2,6% di tengah berita bahwa regulator Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan mengenai apakah pembuat chip tersebut melanggar UU antimonopoli negara tersebut.
Laporan mengenai inflasi harga konsumen dan produsen, yang akan dirilis masing-masing pada hari Rabu dan Kamis, yang dapat memengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve.
The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, ada beberapa ketidakpastian mengenai apakah bank sentral akan terus memangkas suku bunga awal tahun depan.
Secara sektoral, selain tekanan pada sektor teknologi juga terlihat saham telekomunikasi alami tekanan besar hingga menyeret NYSE Arca North American Telecom Index turun 1,7%.
Demikian saham utilitas yang sensitif terhadap suku bunga, alami kerugian dengan Dow Jones Utilities Average anjlok 1,6%.
Saham pialang dan perbankan juga mengalami pelemahan yang signifikan, sementara saham emas bergerak naik tajam seiring dengan harga logam mulia.