Survei Penjualan Eceran November 2024: Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat

124
Survei Penjualan Eceran November 2024
Vibizmedia Photo

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Hasil Survei Penjualan Eceran November 2024 menunjukkan kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat pada November 2024. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2024 yang diprakirakan mencapai 211,5 atau tumbuh 1,7% (yoy). Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan bulan sebelumnya.

Perkembangan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh sebesar 0,4% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,01% (mtm). Peningkatan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Subkelompok Sandang.

Realisasi IPR

Pada Oktober 2024 IPR tercatat 210,6 atau tumbuh 1,5% (yoy), tidak setinggi pertumbuhan pada September 2024 yang sebesar 4,8% (yoy). Pertumbuhan pada bulan Oktober 2024 terutama .didorong oleh meningkatnya penjualan sejumlah kelompok seperti Kelompok Suku Cadang dan Aksesori. Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, dan Subkelompok Sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran pada Oktober 2024 mengalami kontraksi 0,01% (mtm), membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 2,5% (mtm). Perbaikan ini didorong oleh meningkatnya penjualan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Serta Makanan, Minuman, dan Tembakau didukung oleh kelancaran distribusi.

Inflasi

Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Januari 2025 diprakirakan meningkat.

Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada April 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2025 yang tercatat sebesar 157,8.

Angka ini lebih tinggi dari IEH pada periode sebelumnya sebesar 152,6 seiring dengan curah hujan yang tinggi pada Januari 2025.

Sementara itu, IEH April 2025 tercatat sebesar 165,4, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 169,4 sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Idulfitri.

Penjualan Riil Triwulan IV 2024

Pada triwulan IV 2024 penjualan eceran diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan III 2024. Indeks

Penjualan Eceran Triwulan IV 2024 diprakirakan tumbuh 1,06% (yoy). Lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,0% (yoy).

Beberapa kelompok yang tercatat masih tumbuh dan menopang kinerja penjualan eceran yaitu Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (10,0%, yoy). Suku Cadang dan Asesori (9,3%, yoy), Makanan, Minuman dan Tembakau (3,4%, yoy), serta Sub Kelompok Sandang (2,1%, yoy).

Prakiraan Penjualan Ke Depan

Responden memperkirakan penjualan eceran pada Januari dan April 2025 (3 dan 6 bulan yad) akan menurun. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Januari dan April 2025 masing-masing sebesar 144,7 dan 146,5 atau lebih rendah dibandingkan 163,9 dan 156,5 pada periode sebelumnya.

Penurunan IEP Januari 2025 disebabkan oleh normalisasi permintaan masyarakat pasca-Nataru (Natal dan Tahun Baru).
Sementara penurunan April 2025 disebabkan oleh normalisasi pasca-Idulfitri.

Prakiraan Harga Ke Depan

Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Januari 2025 diprakirakan meningkat, sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada April 2025 diprakirakan menurun..

Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2025 yang tercatat sebesar 157,8. Angka ini lebih tinggi IEH pada periode sebelumnya sebesar 152,6 seiring dengan curah hujan yang tinggi pada Januari 2025. Sementara itu, IEH April 2025 tercatat sebesar 165,4, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 169,4, sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Idulfitri.

Analis Vibiz Research Center melihat kinerja penjualan eceran diprakirakan menurun 6 bulan ke depan demikian juga harga barang diperkirakan menurun. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) April 2025 yang menurun. Dan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) April 2025 yang juga menurun.

Kondisi ini diperkirakan karena bertepatan dengan normalisasi permintaan pasca-Idulfitri . Selain itu faktor stabilitas politik dalam negeri dan risiko eksternal perlu diwaspadai. Termasuk eskalasi geopolitik dan lemahnya permintaan global bisa mempengaruhi prakiraan di atas.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting