(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Senin ditutup turun terpicu penguatan pasar saham yang menekan permintaan likuiditas terhadap dolar.
Indeks dolar AS berakhir turun tipis 0,07% pada 106,86.
Berita ekonomi AS pada hari Senin beragam untuk dolar karena aktivitas manufaktur lebih lemah dari yang diharapkan, tetapi aktivitas jasa meningkat lebih dari yang diharapkan.
Survei manufaktur AS pada bulan Desember tentang kondisi bisnis umum turun -31,0 menjadi 0,2, lebih lemah dari ekspektasi 10,0.
PMI manufaktur S&P AS pada bulan Desember turun -1,4 menjadi 48,3, lebih lemah dari ekspektasi 49,5.
Namun, PMI jasa S&P pada bulan Desember naik +2,4 menjadi 58,5, lebih kuat dari ekspektasi 55,8.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 95% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 Desember.
Malam ini akan dirilis data Retail Sales AS bulan November yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah tertekan peningkatan prospek pemangkasan suku bunga The Fed bulan Desember. Jika data Retail Sales AS November terealisir naik, akan menguatkan dolar AS, namun tetap akan dibatasi sentimen pemangkasan suku bunga The Fed. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 106,68-106,50. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 107,10-107,34.