(Vibiznews – Economy) – Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (19/12), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau dibuka melemah cukup tajam, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi terbatas setelah melejit 2 hari di sesi global sebelumnya.
Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 1,11% atau 179 poin ke level Rp 16.264 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.085. Rupiah terpantau bearish di hari keenamnya ke level 5 bulan terendahnya.
Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.095 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.264, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 16.264.
Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi terbatas setelah melejit 2 hari di sesi global sebelumnya; bertahan setelah menyentuh 25 bulan tertingginya paska pemangkasan bunga the Fed serta indikasi pelambatan kebijakan moneter longgarnya di 2025.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke 108,10, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 108,20.
Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama melemah 102,610 poin (1,44%) ke level 7.005,265, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bias melemah di antara BOJ mempertahankan suku bunganya, serta mencermati Wall Street yang berakhir tergerus setelah pemangkasan suku bunga the Fed dan terindikasi hanya 2x penurunan di 2025.
Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp16.329 – Rp15.929.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting