Bursa Wall Street Senin Berakhir Naik Terdukung Penguatan Saham Teknologi dan Chip

75
New York Stock Exchange - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS pada hari Senin berakhir menguat terdukung penguatan saham teknologi dan chip. Penguatan pasar saham juga didorong oleh keputusan Kongres meloloskan RUU pendanaan sementara Jumat lalu dan mencegah penutupan pemerintah AS. RUU sementara tersebut mendanai pemerintah hingga pertengahan Maret 2025.

Indeks S&P 500 ditutup naik +0,67%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,22%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,93%.

Sebelumnya bursa saham mengelami pelemahan tertekan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi dan laporan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Laporan barang tahan lama AS bulan November hari Senin lebih lemah dari yang diharapkan, meskipun pesanan barang modal sedikit lebih kuat dari yang diharapkan. Pesanan barang tahan lama AS bulan November turun -1,1% b/b, lebih lemah dari ekspektasi -0,3%, meskipun Oktober direvisi lebih tinggi menjadi +0,8% dari +0,3%. Pesanan barang tahan lama November tidak termasuk transportasi turun -0,1%, lebih lemah dari ekspektasi +0,3%. Pesanan barang modal November tidak termasuk pertahanan dan pesawat, proksi untuk belanja modal, naik +0,7% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,1%.

Laporan penjualan rumah baru AS bulan November hari Senin sebesar +5,9% menjadi 664.000 lebih lemah dari ekspektasi untuk peningkatan menjadi 669.000.

Indeks kepercayaan konsumen AS Conference Board bulan Desember hari Senin sebesar -8,1 menjadi 104,7 jauh lebih lemah dari ekspektasi untuk peningkatan menjadi 113,2. Pasar mendiskon peluang sebesar 9% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.

RUU sementara yang disahkan Jumat lalu tidak memuat penangguhan plafon utang yang diinginkan Presiden Terpilih Trump, yang berarti bahwa Partai Republik pada paruh pertama tahun 2025 harus meningkatkan, menangguhkan, atau menghapuskan plafon utang. Plafon utang sekarang akan diberlakukan kembali pada tengah malam tanggal 2 Januari 2025, pada tingkat utang saat itu.

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik +6,4 bp menjadi 4,587%, dan naik tipis ke level tertinggi baru 6-1/2 bulan di 4,597%.

Penguatan beberapa saham Magnificent 7 pada hari Senin dan menguatkan pasar saham secara luas untuk naik lebih tinggi. Tesla (TSLA) dan Meta Platforms (META) menunjukkan kenaikan lebih dari +2%, dan Alphabet (GOOG) naik +1,54%.

Saham chip menjadi pemimpin dalam indeks Nasdaq 100 pada hari Senin, dengan GLOBAFOUNDARIES (GFS) dan Broadcom (AVGO) menunjukkan kenaikan lebih dari +5%. AMD (AMD) dan Microchip Technology (MCHP) menunjukkan kenaikan lebih dari +4%.

Qualcomm (QCOM) menguat +3,47% pada hari Senin, dan Arm Holdings Plc (ARM) turun -3,85%, setelah Qualcomm menang di pengadilan atas klaim Arm atas pelanggaran lisensi teknologi chip ketika Qualcomm membeli perusahaan rintisan pada tahun 2021.

Xerox (XRX) menguat lebih dari +12% setelah berita bahwa Xerox setuju untuk membeli pembuat printer laser Lexmark International dalam kesepakatan senilai $1,5 miliar.

Playa Hotels & Resorts (PLYA) naik +28% setelah berita tentang perjanjian eksklusivitas dengan Hyatt Hotels Corp (H) untuk menegosiasikan kemungkinan akuisisi Playa, yang memiliki atau mengelola resor tepi pantai dan resor lengkap di Meksiko, Jamaika, dan Republik Dominika. Hyatt (H) menutup perdagangan dengan penurunan -1,13%.

Saham kripto diperdagangkan lebih rendah karena aksi jual bitcoin (^BTCUSD) sebesar -2,7%. Bitcoin turun tajam secara keseluruhan sebesar -10% pada hari Rabu dan Kamis lalu karena hasil yang agresif dari pertemuan FOMC minggu lalu dan hanya menunjukkan pemulihan yang moderat sebesar +0,14% pada hari Jumat lalu. Microstrategy (MSTR) turun sebesar -8,8% pada hari Senin, sementara Riot Platforms (RIOT) turun lebih dari -5%. Coinbase (COIN) turun lebih dari -3%.

Bursa Wall Street libur Natal untuk tanggal 24-25 Desember 2024, dan akan kembali melakukan perdagangan pada 26 Desember 2024.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya setelah libur Natal, akan berpotesi naik seiring tidak terjadinya penutupan pemerintahan AS.