(Vibiznews – Index) – Bursa saham AS jelang tutup tahun berakhir dengan posisi indeks utama di zona merah yang melanjutkan kerugian akhir pekan lalu.
Dow Jones berakhir turun 1% pada 42.573,73 setelah sempat anjlok 700 poin awal sesi, Nasdaq yang sarat saham teknologi juga merosot 1,2% menjadi 19.486,78 dan S&P 500 merosot 1,1% menjadi 5.906,94.
Penurunan lanjutan harga saham di Wall Street tersebut tidak memiliki katalis berita khusus, meskipun volume perdagangan liburan yang tipis meningkatkan volatilitas pasar.
Terdapat laporan ekonomi AS yang tidak kuat pengaruhi sentimen perdagangan, data penjualan rumah yang tertunda oleh National Association of Realtors melonjak 2,2% menjadi 79,0 pada bulan November setelah melonjak sebesar 1,8% menjadi 77,3 sebelumnya.
Pelemahan saham Wall Street di pimpin oleh anjloknya saham-saham big tech seperti Tesla turun 3,3%, Apple turun 1,3%, dan Meta turun 1,3%.
Sebaliknya, Nvidia naik tipis 0,3%, didukung oleh laporan bahwa ByteDance berencana untuk menginvestasikan $7 miliar dalam chip AI-nya meskipun ada pembatasan ekspor AS.
Karenanya secara sektoral pelemahan dipimpin oleh saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index anjlok 1,9%.
Di luar sektor teknologi, saham emas mengalami pelemahan yang cukup besar di tengah penurunan harga logam mulia, menyeret NYSE Arca Gold Bugs Index turun 1,8%.
Pelemahan saham Boeing membebani Dow Jones, anjlok 2,3% setelah Kementerian Transportasi Korea Selatan memerintahkan inspeksi pesawat B737-800 setelah kecelakaan Jeju Air.
Namun untuk kinerja indeks sepanjang tahun, Wall Street bersiap untuk membukukan keuntungan substansial untuk tahun 2024, dengan Nasdaq sudah naik hampir 30% untuk tahun ini.