(Vibiznews – Index) – Terjadi aksi jual saham yang cukup besar di bursa saham Wall Street pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari (08/01/2025) setelah sempat bergerak positif awal sesi.
Tekanan jual banyak terjadi pada saham teknologi sehingga membuat Nasdaq memimpin pelemahan diantara indeks utama lainnya.
Nasdaq anjlok 1,9% menjadi 19.489,68, S&P 500 merosot 1,1% menjadi 5.909,03 dan Dow Jones turun 0,4% menjadi 42.528,36.
Aksi jual saham cukup besar di Wall Street terjadi di tengah peningkatan imbal hasil treasury yang signifikan, dengan imbal hasil obligasi acuan 10 tahun melonjak ke level penutupan tertinggi dalam 8 bulan.
Lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah, yang menyebabkan kekhawatiran tentang prospek suku bunga, terjadi setelah rilis beberapa data ekonomi AS yang optimis.
Institute for Supply Management merilis laporan tentang aktivitas sektor jasa AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember, naik menjadi 54,1 pada bulan Desember dari 52,1 pada bulan November.
Sementara itu juga dilaporkan lowongan pekerjaan di AS meningkat secara tak terduga pada bulan November.
Pelemahan harga saham teknologi yang cukup besar pasca aksi jual besar tersebut dipimpin oleh anjloknya saham Nvidia hingga turun 6,2%. Saham Tesla juga anjlok 4% setelah Bank of America menurunkan peringkat sahamnya menjadi Netral dari Beli.
Saham perangkat lunak, semikonduktor, dan perangkat keras komputer mengalami pelemahan signifikan, yang berkontribusi terhadap penurunan tajam Nasdaq yang sarat teknologi.
Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham penjualan ritel, sebagaimana tercermin dari Dow Jones U.S. Retail Index anjlok 1,4%.
