(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Selasa setelah imbal hasil Treasury AS melonjak karena laporan lowongan kerja JOLTS AS bulan November dan laporan layanan ISM bulan Desember naik lebih kuat dari perkiraan, yang bersifat hawkish untuk kebijakan Fed dan meredam kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed tambahan dalam waktu dekat.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,37% pada 108,68.
Komentar hawkish dari Presiden Fed Richmond Barkin juga mendukung dolar ketika ia mengatakan jika tekanan harga terus berlanjut, Fed harus bersikap lebih keras dengan suku bunga.
Selain itu, pelemahan saham pada hari Selasa mendorong permintaan likuiditas untuk dolar.
Dolar pada hari Selasa awalnya bergerak lebih rendah karena dampak negatif dari hari Senin dengan rencana pembantu Presiden terpilih Trump sedang mempertimbangkan program tarif yang hanya mencakup impor penting, yang dapat mengurangi dampak inflasi dari tarif, faktor dovish untuk kebijakan Fed. Selain itu, defisit perdagangan AS melebar pada bulan November, faktor negatif untuk PDB Q4 dan faktor bearish untuk dolar.
Defisit perdagangan AS bulan November melebar menjadi -$78,2 miliar dari -$73,6 miliar pada bulan Oktober, defisit yang lebih kecil dari ekspektasi -$78,3 miliar.
Jumlah lowongan pekerjaan JOLTS AS bulan November secara tak terduga naik +259.000 ke level tertinggi 6 bulan sebesar 8,098 juta, lebih kuat dari ekspektasi penurunan menjadi 7,740 juta.
Indeks jasa ISM AS bulan Desember naik +2,0 menjadi 54,1, lebih kuat dari ekspektasi 53,5.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 5% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.
Malam ini akan dirilis data tenaga kerja ADP Employment Change Desember dan jobless claim minggu lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dengan penguatan data tenaga kerja dan ekonomi AS. Namun jika malam nanti data ADP Employment Change terealisir turun dan data jobless claim terealisir naik, akan dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 108,12-107,56. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 108,96-109,24.