(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS hari Jumat turun setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun jatuh ke level terendah 2 minggu sebesar 4,566%. Selain itu, reli saham hari ini telah mengekang permintaan likuiditas untuk dolar.
Dolar awalnya bergerak naik karena berita ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan mengenai pembangunan perumahan bulan Desember dan produksi manufaktur bulan Desember. Selain itu, tindakan IMF hari ini untuk menaikkan perkiraan PDB AS 2025 karena permintaan yang lebih kuat mendukung dolar. Demikian juga komentar agresif dari Presiden Fed Cleveland Hammack bersifat bullish untuk dolar ketika dia mengatakan Fed bisa “sangat sabar” pada pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Pembangunan perumahan AS bulan Desember naik +15,8% m/m ke level tertinggi 10 bulan sebesar 1,499 juta, lebih kuat dari ekspektasi sebesar 1,327 juta. Selain itu, izin bangunan Desember, proksi untuk konstruksi masa depan, turun -0,7% menjadi 1,483 juta, lebih kuat dari ekspektasi 1,460 juta.
Produksi manufaktur AS Desember naik +0,6% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,2% b/b dan peningkatan terbesar dalam 4 bulan.
Presiden Cleveland Fed Hammack mengatakan kita masih memiliki masalah inflasi, dan Fed dapat “sangat sabar” pada pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Hari ini, Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan PDB global 2025 menjadi 3,3%, naik dari perkiraan 3,2% pada Oktober, dengan alasan permintaan AS yang lebih kuat. IMF menaikkan perkiraan PDB AS 2025 menjadi 2,7% dari perkiraan Oktober sebesar 2,2% dan memangkas perkiraan PDB Zona Euro 2025 menjadi 1,0% dari 1,2% pada Oktober.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari sebesar 1%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan dapat bergerak naik terdukung berbagai sentimen bullish seperti kenaikan data perumahan, produksi manufaktur, peningkatan PDB AS oleh IMF dan pernyataan hawkish pejabat Fed Hammack.