(Vibiznews – Index) – Pergerakan harga saham Wall Street yang fluktuatif berakhir negatif pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (17/1/2025) dengan semua indeks utama turun ke zona merah.
Indeks Nasdaq yang sebelumnya melonjak tinggi alami aksi ambil untung pada saham-saham teknologi di tengah kemerosotan saham Apple. Aksi ambil untung di Wall Street juga terjadi pada saham-saham S&P500 yang sebelumnya rally 3 hari berturut.
Pada penutupan sesi, Nasdag turun 0,9% menjadi 19.338,29, Dow Jones merosot 0,2% menjadi 43.153,13 dan S&P 500 merosot 0,2% menjadi 5.937,34.
Pelaku pasar juga mencermati sejumlah data ekonomi AS seperti laporan klaim pengangguran mingguan, penjualan ritel, dan harga impor.
Klaim pengangguran dilaporkan naik menjadi 217.000 pada minggu yang berakhir pada 11 Januari, meningkat 14.000 dari level revisi minggu sebelumnya sebesar 203.000.
Peningkatan yang lebih besar dari perkiraan terjadi setelah klaim pengangguran turun ke level terendah sejak mencapai 200.000 pada minggu yang berakhir pada 17 Februari 2024.
Selain itu data penjualan ritel di AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Desember, naik 0,4% pada bulan Desember setelah naik 0,8% pada bulan November.
Kemudian laporan harga impor di AS merangkak naik sesuai dengan perkiraan pada bulan Desember, naik tipis 0,1% pada bulan Desember, sesuai dengan kenaikan yang terlihat pada bulan November dan Oktober serta ekspektasi.
Secara sektoral, terdapat saham yang positif seperti saham utilitas dan real estat komersial dengan Dow Jones Utility Index dan Dow Jones U.S. Real Estate Index melonjak masing-masing 2,3% dan 2,2%.


