Rekomendasi Forex Dolar AS 24 Januari 2025 : Menghadapi Ketidakpastian Tarif Trump dan Data Ekonomi

104

(Vibiznews – Index) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Kamis setelah indeks S&P 500 menguat ke rekor tertinggi baru, mengurangi permintaan likuiditas untuk dolar dan klaim pengangguran mingguan AS naik lebih dari yang diperkirakan, faktor dovish untuk kebijakan Fed.

Indeks dolar AS ditutup turun 0,15% pada 108,11.

Bursa Wall Street pada hari Kamis ditutup lebih tinggi, dengan S&P 500 mencatat rekor tertinggi baru dan Dow Jones Industrials mencatat rekor tertinggi dalam 6 minggu, terdukung hasil laba perusahaan yang menguntungkan mendukung pasar secara keseluruhan.

Dolar pada hari Kamis awalnya bergerak lebih tinggi karena imbal hasil Treasury AS yang naik.

Klaim pengangguran awal mingguan AS naik +6.000 ke level tertinggi 6 minggu sebesar 223.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi sebesar 220.000. Selain itu, klaim berkelanjutan mingguan naik +46.000 ke level tertinggi 3 tahun sebesar 1,899 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi sebesar 1,866 juta.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 1% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 28-29 Januari.

Malam nanti akan dirilis berbagai data ekonomi AS seperti S&P Global Manufacturing dan Services Januari, Existing Home Sales Desember, Michigan Consumer Sentiment Final Januari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati perkembangan kebijakan tarif Trump dan data ekonomi AS. Jika data ekonomi AS terealisir naik, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 107,85-107,59. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 108,44-108,77.