(Vibiznews – Index) – Bursa Wall Street di Amerika Serikat mendapatkan keuntungan untuk semua indeks utamanya pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (31/01/2025).
Indeks utama Wall Street mengalami volatilitas yang cukup besar selama sesi perdagangan sebelum berakhir positif dengan Dow Jones naik 0,4% menjadi 44.882,13, S&P 500 naik 0,5% menjadi 6.071,17 dan Nasdaq naik 0,3% menjadi 19.681,75.
Terjadi tekanan jual yang cukup besar sebelum penutupan merespon pernyataan Presiden Donald Trump akan menindaklanjuti ancamannya untuk mengenakan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko pada 1 Februari.
Penguatan saham di Wall Street menerima sentimen positif dari laporan kuartalan perusahaan besar yang optimis seperti Saham IBM Corp. meroket hingga 13% setelah raksasa teknologi itu melaporkan laba yang melampaui estimasi.
Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms melonjak 1,5% setelah melaporkan laba bersih dan laba kotor mengalahkan estimasi.
Di sisi lain, saham Microsoft anjlok hingga 6,2% setelah memberikan proyeksi pendapatan yang mengecewakan meski raksasa perangkat lunak itu melaporkan hasil fiskal kuartal yang lebih baik dari yang diharapkan.
Saham raksasa pengiriman UPS juga anjlok hingga 14,1% setelah memperkirakan pendapatan setahun penuh di bawah estimasi meski melaporkan laba yang mengalahkan ekspektasi.
Selain itu UPS juga mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan Amazon untuk menurunkan volumenya lebih dari 50% pada paruh kedua tahun 2026.
Dari laporan ekonomi AS, data PDB kuartal keempat tahun 2024 melambat lebih dari yang diharapkan.
Lihat: Ekonomi AS Q4 2024 Melambat; Investasi Bisnis Merosot, Belanja Konsumen Dorong Pertumbuhan
Secara sektoral saham emas bergerak naik tajam dan memimpin penguatan Wall Street dengan NYSE Arca Gold Bugs Index naik 4,1% karena harga emas mencapai rekor tertinggi.
Saham utilitas dan perumahan juga rebound kuat dengan Dow Jones Utility Average dan Philadelphia Housing Sector Index melonjak masing-masing 2,4% dan 2,3%.
Penguatan signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index melonjak 2,3%.
Pergerakan sebaliknya terlihat pada sektor perangkat lunak yang dibebani oleh anjloknya saham Microsoft.