(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan usai libur Korean New Year alami tekanan jual cukup besar pada perdagangan hari Senin (3/2/2025) imbas penetapan tarif impor AS akhir pekan lalu.
Indeks harian Kospi anjlok ke posisi terendah sejak 3 Januari lalu dengan 94 saham yang menguat dan 822 saham yang negatif.
Penetapan tarif impor yang tinggi terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok memicu kekhawatiran akan perang dagang global yang menekan perdagangan saham global.
Dari laporan ekonomi, ekspor Korea Selatan turun pada bulan Januari, merupakan penurunan pertama dalam 16 bulan dan paling tajam dalam 18 bulan.
Selain itu, penjualan ritel turun 0,6% bulan ke bulan pada bulan Desember, berbalik dari pembacaan datar pada bulan November.
Laporan positifnya, data PMI manufaktur naik menjadi 50,3 pada Januari 2025 setelah kontraksi di 49 pada bulan Desember.
Indeks harian Kospi ditutup merosot 2,5% pada 2.454, demikian untuk indeks Kospi 200 berjangka bulan Maret 2025 ditutup turun 2,64% ke posisi 324.50.
Secara sektoral, saham produsen chip, baterai, dan mobil memimpin kerugian pada Kospi, seperti Samsung Electronics (-3,1%), LG Energy Solutions (-4,1%), dan Hyundai Motors (-1,7%).



