(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Rabu ditutup turun terbebani pelemahan imbal hasil Treasury AS 10 tahun yang turun ke level terendah dalam 7 minggu.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,35% pada 107,62.
Dolar AS juga tertekan data ekonomi AS yang melemah.
Pelebaran defisit perdagangan AS pada bulan Desember ke level tertinggi dalam 2-3/4 tahun berdampak negatif terhadap dolar.
Defisit perdagangan AS Desember adalah -$98,4 miliar, defisit terbesar dalam 2-3/4 tahun dan lebih besar dari ekspektasi -$96,8 miliar, faktor negatif untuk PDB Q4.
Dolar AS memperpanjang kerugiannya setelah indeks jasa ISM AS bulan Januari turun lebih dari yang diperkirakan.
Indeks jasa ISM AS Januari turun -1,2 menjadi 52,8, lebih lemah dari ekspektasi 54,0.
Sementara itu berita upah Jepang yang lebih kuat dari perkiraan mendorong yen ke level tertinggi dalam 7 minggu hari ini terhadap dolar.
Namun kerugian dolar AS dibatasi laporan ketenagakerjaan ADP AS bulan Desember yang lebih kuat dari perkiraan.
ADP Employment Change AS Desember naik +183.000, lebih kuat dari ekspektasi +150.000, dan November direvisi naik menjadi +176.000 dari yang dilaporkan sebelumnya +122.000.
Selain itu, komentar Presiden Fed Richmond Barkin pada hari Rabu menunjukkan bahwa ia lebih suka menjaga kebijakan Fed tetap stabil, faktor yang mendukung dolar.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 17% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 18-19 Maret.
Malam nanti akan dirilis data klaim pengangguran AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak turun dengan pelemahan imbal hasil Treasury AS dan pelemahan data ekonomi AS. Juga jika malam nanti, data klaim pengangguran AS minggu lalu terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 107,27-106,92. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 107,99-108,36.