(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat ditutup mixed pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (7/2/2025) merespon laporan kuartalan beberapa perusahaan dan juga berhati-hati jelang pengumuman data NFP malam ini.
Terpantau pergerakan indeks Wall Street sepanjang perdagangan fluktuatif dan hanya indeks Dow Jones yang terkoreksi dari penguatan 2 hari berturut, turun 0,3% menjadi 44.747,63.
Sedangkan Nasdaq dan S&P500 naik ke posisi tertinggi dalam 2 pekan dengan masing-masing naik menjadi 19.791,99 dan 6.083,57.
Perdagangan yang fluktuatif di Wall Street terjadi karena sikap wait and see menjelang rilis data NFP Januari yang diperkirakan akan meningkat 170K setelah sebelumnya 256K.
Tekanan jual di Wall Street oleh laporan kuartalan dari beberapa perusahaan seperti Qualcomm turun 3,8%, Arm turun 3,4%, Skyworks Solutions anjlok 24,7%, Ford turun 7,1% dan Honeywell turun 5,5%.
Anjloknya Honeywell membebani Dow Jones setelah menerbitkan proyeksi pendapatan yang lebih lemah dari yang diharapkan dan mengumumkan rencana untuk membagi menjadi tiga perusahaan.
Dari laporan ekonomi, data klaim pengangguran naik lebih dari yang diharapkan pada minggu yang berakhir pada tanggal 1 Februari. Data meningkat menjadi 219K dari minggu sebelumnya sebesar 208K.
Selain itu juga data produktivitas tenaga kerja AS dan biaya tenaga kerja per unit keduanya meningkat kurang dari yang diharapkan pada kuartal keempat tahun 2024.
Secara sektoral, sebagian besar sektor utama bergerak moderat dan saham perbankan bergerak lebih signifikan dengan KBW Bank Index naik 1,5%.
Penguatan yang cukup besar juga terlihat di antara saham perangkat keras komputer yang angkat Nasdaq, NYSE Arca Computer Hardware Index naik 1,3%.
Pergerakan sebaliknya terlihat pada saham energi hingga membuat NYSE Arca Oil Index and the NYSE Arca Natural Gas Index turun masing-masing sebesar 1,6% dan 1,5%.



