(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa berakhir turun pada hari Jumat, namun berhasil meraih kenaikan mingguan, karena laba perusahaan, kebijakan moneter, dan data pekerjaan utama AS.
Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup 0,44% lebih rendah, DAX Jerman turun 0,64% dan CAC 40 Prancis turun 0,43%. FTSE 100 ditutup 0,31% lebih rendah.
Indeks Stoxx 600 seluruh Eropa naik 0,54% selama seminggu, yang diawali dengan peningkatan volatilitas yang sebagian disebabkan oleh pertikaian dagang AS-Tiongkok.
Pada hari Jumat, data menunjukkan bahwa Non farm Payrolls AS naik sebesar 143.000 pada bulan Januari, turun dari 307.000 pada bulan Desember dan di bawah 169.000 yang diperkirakan oleh Dow Jones. Meskipun angka-angka tersebut lebih lemah dari yang diharapkan, tingkat pengangguran AS turun menjadi 4% dari 4,1%.
Saham-saham di Eropa juga ditutup pada rekor tertinggi pada hari Kamis, menghapus kerugian awal minggu ini ketika dimulainya kemungkinan perang dagang AS-Tiongkok membuat pasar global gelisah.
Penguatan bursa Eropa terjadi setelah serangkaian laporan laba perusahaan dan pemotongan suku bunga dari Bank of England. Bank sentral pada hari Kamis memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut akan dilakukan pada tahun 2025. Namun, bank sentral juga memangkas setengah proyeksi pertumbuhannya untuk Inggris, memangkas perkiraan pertumbuhan tahun 2025 dari 1,5% menjadi 0,75%.
Telecom Italia dan perusahaan induk media Prancis Vivendi masing-masing naik 5,3% dan 4,2% setelah Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa raksasa ekuitas swasta CVC Capital Partners telah menghubungi pejabat pemerintah Italia tentang rencana potensialnya untuk membeli saham Vivendi di penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Italia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa di awal pekan akan mencermati pernyataan Presiden ECB Lagarde, yang jika memberikan sentimen positif bagi ekonomi zona Euro, akan menguatkan bursa Eropa.