(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY bangkit dari kisaran terendah 2 bulan pada perdagangan forex sesi New York hari Senin (10/02/2025) di tengah penguata terbatas dolar AS.
Yen Jepang terdepresiasi dari level tertinggi hampir 2 bulan karena penguatan dolar merespon rencana Presiden AS Donald Trump akan umumkan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium.
Perkembangan ini memicu kekhawatiran tentang inflasi, yang dapat membatasi kemampuan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.
Sementara itu, yen telah melonjak lebih dari 2% minggu lalu, didorong oleh ekspektasi kuat bahwa Bank of Japan akan terus menaikkan suku bunga tahun ini.
Pada hari Kamis, anggota dewan BOJ Naoki Tamura mengindikasikan bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga kebijakan menjadi setidaknya 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025.
Selain itu, data upah dan pengeluaran rumah tangga terkini melampaui perkiraan, yang selanjutnya mendukung prospek suku bunga yang hawkish.
Namun secara teknikal pair USDJPY sedang terkoreksi mendekati pivot setelah sempat menembus posisi resisten kuat hariannya di sesi Asia.
Kini pair USDJPY berada di posisi 151.75 dan sedang turun menuju posisi awal sesi di 151.18, jika tembus lanjut turun menuju posisi support kuat di 150.76.
Namun jika gagal menyentuh kembali pivot di 151.58 akan mendaki kembali ke 152.53, jika tembus akan naik ke resisten lanjutan di 153.10.



