(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat terbebani penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir turun 0,54% pada 1.0328.
Dolar AS dikuatkan data tenaga kerja AS bulan Januari yang membebani Euro.
Selain itu, data produksi industri Desember Jerman turun paling banyak dalam 5 bulan berdampak buruk bagi euro.
Produksi industri Desember Jerman turun -2,4% b/b, lebih lemah dari ekspektasi -0,7% b/b dan penurunan terbesar dalam 5 bulan.
Penurunan Euro dikurangi setelah anggota Dewan Gubernur ECB Vujcic mengatakan tiga pemotongan suku bunga ECB tahun ini “tidak masuk akal.”
Anggota Dewan Gubernur ECB Vujcic mengatakan ECB memperkirakan inflasi, termasuk layanan, akan turun dan taruhan pasar pada tiga pemotongan suku bunga ECB tahun ini “tidak masuk akal.”
Demikian juga data perdagangan Jerman untuk Desember lebih baik dari yang diperkirakan mendukung Euro.
Data perdagangan Jerman lebih baik dari yang diharapkan karena ekspor Desember secara tak terduga naik +2,9% b/b, lebih kuat dari ekspektasi penurunan -0,5% b/b dan peningkatan terbesar dalam 11 bulan. Selain itu, impor Desember naik +2,1% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +1,9% b/b dan peningkatan terbesar dalam 5 bulan.
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 6 Maret.
Malam nanti akan ada pernyataan dari Presiden ECB Christine Lagarde, yang juga akan dicermati pasar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak turun jika penguatan dolar AS terus berlanjut. Juga pernyataan Presiden ECB Lagarde jika memberikan dukungan bagi penguatan ekonomi zona Euro, akan menguatkan nata uang Euro. Namun jika memberikan dukungan bagi pemangkasan suku bunga ECB, akan dapat menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0286-1.0245. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0390-1.0453.
