(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS meningkat tajam pada hari Rabu merespon laporan inflasi AS bulan Januari yang lebih tinggi dari perkiraan.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun melonjak lebih dari 11 basis poin menjadi 4,651%, sementara imbal hasil Treasury AS 2 tahun naik 8 basis poin menjadi 4,37%.
Indeks harga konsumen AS meningkat 0,5% bulan Januari, lebih tinggi dari estimasi Dow Jones sebesar 0,3%, juga lebih tinggi dari angke bulan sebelumnya pada 0,4%.
Sedangkan secara tahunan, indeks harga konsumen meningkat 3% pada bulan Januari, naik dari 2,9% bulan sebelumnya, dan dari estimasi Dow Jones pada 2,9%.
Inflasi ini telah meningkat dari level terendah 3 1/2 tahun sebesar 2,4% pada bulan September.
Demikian juga inflasi inti AS, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,4% pada bulan Januari, melebihi estimasi pasar sebesar 0,3% dan angka bulan sebelumnya pada 0,2%.
Secara tahunan, inflasi inti AS naik 3,3% pada bulan Januari, naik dari 3,2% pada bulan Desember, dan melebihi estimasi pasar pada 3,1%.
Data inflasi yang tinggi mendorong ekspektasi perlambatan pemotongan suku bunga Federal Reserve berikutnya lebih jauh lagi. Komite Pasar Terbuka Federal memilih untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah bulan lalu setelah memangkas dalam tiga pertemuan sebelumnya.
Pada hari Selasa, Ketua Fed Jerome Powell hadir di hadapan Komite Perbankan Senat, dan mengatakan bank sentral “tidak perlu terburu-buru” untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan bergerak naik merespon data inflasi AS bulan Januari yang naik melebihi perkiraan.