(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY melanjutkan penurunan tajam sesi sebelumnya pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (20/2/2025) akibat lonjakan yield obligasi pemerintah Jepang melompat ke posisi tertinggi dalam 1 dekade lebih.
Tingginya yield obligasi Jepang atau JGB dipicu oleh ekspektasi bank sentral Jepang (BOJ) akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
Penyempitan selisih suku bunga antara Jepang dan negara-negara lain yang diakibatkannya memberikan dorongan tambahan bagi yen yang berimbal hasil lebih rendah.
Yen Jepang melaju di kisaran tertinggi dalam 2 bulan lebih juga sebagai safe haven merespon kondisi pasar yang khawatirkan ancaman tarif impor Trump terbaru dan perkembangan pembicaraan damai Rusia dan Ukraina.
Awal minggu ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi, yang memicu kembali kekhawatiran akan perang dagang global yang lebih luas.
Kecemasan pasar juga meningkat atas ketegangan geopolitik setelah Presiden Trump menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator yang memicu terjadinya perang.
Secara teknikal pair USDJPY kini berada di posisi 149.94 dan berusaha naik kembali menuju posisi 151.00, jika tembus berpotensi naik ke pivot di 151.67
Namun jika gagal menyentuh kembali posisi 151,00 akan mundur lagi menuju posisi 149.94, jika tembus akan turun menuju posisi support lanjutan di 149.58.
