(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Senin berakhir turun terbebani kekuaan Euro setelah berita ekonomi Zona Euro yang lebih kuat dari perkiraan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Eropa.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,99% pada 106,55.
Pelemahan dolar AS juga terjadi karena laporan pengeluaran konstruksi dan ISM AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks manufaktur ISM AS bulan Februari turun -0,6 menjadi 50,3, lebih lemah dari ekspektasi 50,7. Subindeks harga yang dibayar ISM bulan Februari naik +7,5 ke level tertinggi 2-1/2 tahun di 62,4, lebih kuat dari ekspektasi 56,0.
Pengeluaran konstruksi AS bulan Januari turun -0,2% b/b, sedikit lebih lemah dari ekspektasi -0,1% b/b dan penurunan terbesar dalam 4 bulan.
Dolar pulih dari level terburuknya setelah penurunan saham mendorong permintaan likuiditas untuk dolar.
Untuk hari ini belum ada data ekonomi yang dapat menjadi penggerak dolar AS.
Pengenaan bea masuk 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko diperkirakan mulai berlaku pada hari Selasa, 4 Maret 2025.
Perhatian pasar minggu ini akan terfokus pada indeks layanan ISM Februari hari Rabu (diperkirakan -0,1 hingga 52,7). Pada hari Jumat, Non Farm Payrolls Februari diperkirakan akan naik sebesar +160.000, dan tingkat pengangguran Februari diperkirakan akan tetap tidak berubah pada 4,0%. Sementara itu, pendapatan per jam rata-rata Februari diperkirakan tidak berubah dari Januari pada +4,1% thn/thn.
Juga pada hari Jumat, Ketua Fed Powell memberikan pidato utama tentang prospek ekonomi di Forum Kebijakan Moneter AS 2025 di Chicago Booth.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 7% untuk pemangkasan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 18-19 Maret.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak turun terbebani penguatan Euro. Juga dolar AS akan mencermati pergerakan mata uang saingan lainnya, mengingat belum ada data ekonomi sebagai penggerak dolar AS hari ini. Juga jika pengenaan tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko jadi diterapkan hari ini, dapat memberikan dukungan positif bagi dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 106,21-105,86. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,21-105,86.



