(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir menguat pada hari Senin terdukung penguatan ekonomi Zona Euro.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik sebesar 1,07% pada 1.0488.
Euro menguat setelah berita ekonomi Zona Euro yang lebih kuat dari perkiraan pada CPI Februari dan aktivitas manufaktur Februari mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Eropa ke level tertinggi 1 minggu.
Euro dan imbal hasil obligasi juga naik di tengah tanda-tanda Zona Euro sedang menuju peningkatan belanja pertahanan yang kemungkinan besar akan didanai oleh penerbitan utang yang lebih tinggi setelah Perdana Menteri Inggris Starmer mengatakan Inggris, Prancis, dan “satu atau dua negara lain” akan bekerja sama dengan Ukraina dalam rencana untuk menghentikan perang dengan Rusia dan untuk menyusun “koalisi yang bersedia” untuk mengamankan Ukraina.
CPI Zona Euro Februari naik +2,4% thn/thn, lebih kuat dari ekspektasi +2,3% thn/thn. CPI inti Februari naik +2,6% thn/thn, lebih kuat dari ekspektasi +2,5% thn/thn.
PMI manufaktur S&P Zona Euro Februari direvisi naik +0,3 menjadi 47,6, lebih kuat dari ekspektasi tidak ada perubahan di 47,3.
Swap memperkirakan peluang sebesar 99% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 6 Maret.
Pengenaan bea masuk 25% atas impor dari Kanada dan Meksiko diperkirakan mulai berlaku pada hari Selasa, 4 Maret 2025.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik terdukung penguatan ekonomi zona Euro. Namun jika pelaksanaan pengenaan tarif AS terhadap Kanada dan Meksiko jadi diterapkan hari ini dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0531-1.0574. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.0417-1.0346.
