(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun tipis pada hari Kamis setelah ECB memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi zona Euro tahun ini.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun tipis 0,04% pada 1.0785.
Euro awalnya menguat setelah imbal hasil obligasi pemerintah Zona Euro menguat, setelah imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 16 bulan pada hari Kamis.
Euro memperpanjang kenaikannya setelah ECB memangkas suku bunga, seperti yang diharapkan, tetapi mengatakan suku bunga kurang ketat, memperkuat spekulasi bahwa ECB mungkin akan segera mengakhiri siklus pemangkasan suku bunganya.
ECB, seperti yang diharapkan, memangkas suku bunga fasilitas simpanan sebesar 25 bp menjadi 2,50% dari 2,75% dan mengatakan suku bunga “menjadi jauh lebih longgar.”
Namun kenaikan Euro tergerus pemangkasan ekonomi zona Euro tahun 2025.
ECB memangkas perkiraan PDB Zona Euro 2025 menjadi 0,9% dari 1,1% dan memangkas perkiraan inflasi 2025 tanpa pangan dan energi menjadi 2,2% dari 2,3%.
Demikian juga penurunan penjualan ritel zona Euro menekan mata uang Euro.
Penjualan ritel Zona Euro bulan Januari secara tak terduga turun -0,3% m/m, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +0,1% m/m.
Swap memperkirakan peluang sebesar 77% untuk pemangkasan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Sore nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Q4 Zona Euro yang diindikasikan menurun.
Juga akan ada pernyataan dari Presiden ECB Christine Lagarde.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Namun jika sore nanti data GDP Growth Rate Q4 Zona Euro terealisir turun, akan menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0837-1.0890. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.0749-1.0714.



