(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat alami tekanan aksi ambil untung yang besar setelah melonjak tajam sesi sebelumnya hingga membuat semua indeks utama masuk zona merah pada hari Jumat dinihari (7/3/2025).
Indeks Nasdaq dan S&P 500 anjlok kembali ke posisi penutupan terendah dalam lima dan empat bulan, masing-masing.
Dow Jones merosot 1% menjadi 42.579,08, indeks Nasdaq anjlok 2,6% menjadi 18.069,26, dan S&P 500 anjlok 1,8% pada 5.738,52.
Aksi ambil untung yang menekan banyak sektor di Wall Street terjadi karena kekhawatiran berkelanjutan tentang dampak ekonomi dari tarif baru Presiden Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.
Gedung Putih mengumumkan penundaan tarif satu bulan pada beberapa barang Meksiko dan Kanada, tetapi sentimen pasar tetap rapuh karena Menteri Keuangan Scott Bessent mendukung akan tarif diberlakukan.
Dari laporan ekonomi, data klaim pengangguran AS turun lebih dari yang diharapkan pada minggu yang berakhir pada tanggal 1 Maret.
Demikian defisit perdagangan melonjak ke rekor tertinggi $131,4 miliar pada bulan Januari dari $98,1 miliar pada bulan Desember. Defisit perdagangan membengkak karena nilai impor melonjak 10% menjadi $401,2 miliar, sementara nilai ekspor meningkat sebesar 1,2% menjadi $269,8 miliar.
Secara sektoral, saham semikonduktor memimpin penurunan dengan Philadelphia Semiconductor Index anjlok sebesar 4,5%.
Pelemahan kuat juga terlihat di antara saham maskapai penerbangan dengan NYSE Arca Airline Index alami penurunan tajam sebesar 3,6%.
Untuk pergerakan sebaliknya terlihat pada saham telekomunikasi, minyak, dan perumahan yang bergerak positif.



