Dolar AS Rebound dari Terendah 4 Bulan Lebih Sekalipun Inflasi AS Melambat

459
dolar

(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS pada perdagangan forex sesi New York hari Rabu (12/3/2025) alami kenaikan baik secara indeks dan juga terhadap rival utamanya.

Dolar AS menguat juga merespon kenaikan yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun saat pasar menilai laporan indeks harga konsumen AS pada bulan Februari.

Lihat: Tingkat Inflasi AS Bulan Februari Melambat dan Dibawah Ekspektasi

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik di atas 4,33% pada hari Rabu, level tertinggi dalam dua minggu.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya naik ke 103,68 setelah sempat turun ke posisi 103,26. Indeks rebound dari posisi terendah sejak 15 Oktober 2024.

Data inflasi menurun lebih dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan sedikit kelegaan bagi investor. Namun, dampak tarif yang baru diberlakukan belum terasa, dan inflasi dapat meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang.

Federal Reserve akan memutuskan kebijakan moneter minggu depan, dengan harapan akan mempertahankan suku bunga dana federal tetap stabil sambil mengungkap proyeksi ekonomi baru untuk pertumbuhan PDB, inflasi, dan pengangguran.

Sementara itu, ketegangan perdagangan terus meningkat setelah tarif AS sebesar 25% untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Australia, UE, dan negara-negara lain mulai berlaku pada hari Rabu.

Sebagai tanggapan, Uni Eropa telah mengumumkan pungutan balasan atas barang-barang AS senilai €26 miliar, yang akan dimulai pada bulan April.