Rekomendasi Forex Dolar AS 12 Maret 2025 : Hadapi Tarif AS dan Prospek Pelemahan Inflasi AS

578

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar berakhir turun pada hari Selasa setelah Presiden AS Trump menaikkan tarifnya menjadi 50% dari 25% pada impor baja dan aluminium AS sebagai balasan atas Kanada yang mengenakan tarif ekspor sebesar 25% pada listrik yang dikirim ke AS.

Indeks dolar AS ditutup turun 0,39% pada 103,45.

Namun penurunan dolar AS dibatasi setelah lowongan pekerjaan AS JOLTS bulan Januari meningkat lebih dari yang diharapkan. Selain itu, pelemahan saham yang berkelanjutan telah meningkatkan permintaan likuiditas untuk dolar.

Lowongan pekerjaan JOLTS AS bulan Januari naik +232.000 menjadi 7,74 juta, lebih tinggi dari ekspektasi yang tidak berubah pada 7,60 juta dan menunjukkan berita pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari yang diharapkan.

Pada hari ini pasar akan fokus laporan inflasi harga konsumen AS bulan Februari hari Rabu, yang diperkirakan akan sedikit menurun menjadi +2,9% thn/thn dari +3,0% thn/thn pada bulan Januari.

Inflasi inti bulan Februari diperkirakan akan menurun menjadi +3,2% thn/thn dari +3,3% thn/thn pada bulan Januari.

Selain itu, kebijakan perdagangan AS akan menjadi fokus, dengan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium AS yang dijadwalkan akan berlaku pada hari Rabu.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 4% untuk pemotongan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada tanggal 18-19 Maret.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dengan hasil kenaikan lowongan pekerjaan AS bulan Januari. Namun jika malam nanti data inflasi AS terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 103,84-104,23. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 103,14-102,83.