(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terpicu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,78% pada 1.0919 dan membukukan level tertinggi dalam 5 bulan.
Melemahnya dolar AS pada hari Selasa mendukung euro.
Euro juga naik pada hari Selasa setelah pemimpin Partai Hijau Jerman mengatakan bahwa mereka siap untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan dalam perselisihan mengenai belanja pertahanan dengan calon koalisi penguasa Jerman yang dipimpin oleh calon Kanselir Merz.
Swap memperkirakan peluang sebesar 50% untuk pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Pada hari ini pasar akan fokus laporan inflasi harga konsumen AS bulan Februari hari Rabu, yang diperkirakan akan sedikit menurun menjadi +2,9% thn/thn dari +3,0% thn/thn pada bulan Januari.
Inflasi inti bulan Februari diperkirakan akan menurun menjadi +3,2% thn/thn dari +3,3% thn/thn pada bulan Januari.
Selain itu, kebijakan perdagangan AS akan menjadi fokus, dengan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium AS yang dijadwalkan akan berlaku pada hari Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak turun jika dolar AS menguat dengan pelaksanaan pengenaan tarif impor baja dan alumunium pada hari Rabu ini. Namun jika malam nanti data inflasi AS terealisir turun dan menekan dolar AS, akan dapat menguatkan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0852-1.0784. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0967-1.1014.



